Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Begini Aksi Pengganjal ATM di Minimarket...

Kompas.com - 23/04/2018, 17:05 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi meringkus kelompok spesialis penganjal ATM dengan tusuk gigi di minimarket, di kawasan Jakarta Barat, Senin (23/3/2018).

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Edy Suranta Sitepu mengimbau masyarakat selalu waspada, khusunya saat melakukan transaksi di ATM.

"Jadi mereka ini selalu mengincar dan beroperasi di minimarket yang mesin ATM berada di belakang. Kalau (posisi) ATM ada di depan atau dekat kasir mereka tidak berani karena banyak orang," kata Edy di RS Polri, Jakarta Timur. 

Baca juga: Polisi Tembak Mati Pengganjal 28 ATM Minimarket di Jakarta Barat

Dalam menjalankan aksinya, mereka selalu bekerja secara kelompok.

Masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsi berbeda.

Ada yang bertugas mengganjal, berakting menolong korban, mengalihkan perhatian kasir, dan menjadi tukang intip PIN kartu ATM milik korban.

Baca juga: Atasi Krisis Uang Tunai, Pedagang di India Berdoa kepada Dewa ATM

"Saat calon korban hendak mengambil ATM yang sudah diganjal, otomatis tersangkut, kemudian ada pelaku yang pura-pura membantu memasukkan (kartu) ATM nya. Kartu ATM milik tersangka bisa masuk karena sudah dikikir menjadi tipis," ujarnya. 

Kepolisian Jakarta Barat tembak mati pelaku spesialis ganjal ATM minimarket, Senin (23/4/2018) Stanly Ravel Kepolisian Jakarta Barat tembak mati pelaku spesialis ganjal ATM minimarket, Senin (23/4/2018)
Selanjutnya, pelaku akan berpura-pura menolong korban tanpa korban sadari kartu ATM miliknya telah ditukar dengan kartu lainnya.

Setelah itu, korban diminta memasukkan PIN ATM.

Saat itu, ada anggota lainnya yang bertugas mengintip PIN korban.

Baca juga: Spesialis Pengganjal Kartu ATM Total Gasak Rp 1,1 Miliar Uang Nasabah

"Setelah PIN dimasukkan korban, kartu yang sudah ditukar pelaku tadi otomatis tertelan karena telah terblokir. Setelah itu, pelaku menyarankan korban membuat laporan ke bank, sementar pelaku sudah mengambil kartu ATM asli beserta PIN korban untuk menguras harta korban," kata Edy. 

Ia menyarankan masyarakat mencari gerai ATM yang aman dan selalu tertutup di bagian tombolnya.

Apabila ada yang mencurigakan, masyarakat diimbau langsung melapor ke pihak berwajib.

Baca juga: Polisi Kembali Ciduk 3 Pelaku Spesialis Pecuri Uang di ATM

Sebelumnya, kepolisian Jakarta Barat menangkap kelompok pengganjal ATM dan menembak mati pemimpinya karena melawan petugas.

Polisi berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 90 kartu ATM berbagai jenis milik para korban.

Kelompok ini sudah beroperasi sebanyak 53 kali di 28 gerai ATM yang ada di dalam minimarket di kawasan Jakarta Barat sejak 2017 dengan keuntungan lebih kurang Rp 700 juta.

Kompas TV Jelang Natal dan Tahun Baru 2018, Polda Metro Jaya semakin gencar berpatroli di sejumlah anjungan tunai mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com