Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Puji Desain Menara Kompas yang Futuristik

Kompas.com - 26/04/2018, 16:04 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji desain gedung Menara Kompas yang baru.

Dia mengutip CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama yang menggambarkan desain gedung yang bergaya futuristik.

"Gedung yang dibangun tadi yang sudah diceritakan Pak Liliek. Digambarkan bahwa ini berorientasi masa depan futuristik," ujar Anies di Menara Kompas, Jakarta Barat, Kamis (26/4/2018).

Baca juga: Cerita Nostalgia Jusuf Kalla, Debat hingga Jadi Host di Kompas

Anies mengatakan, hal itu menunjukkan kekuatan "Kompas" bukan sekadar pada sejarah masa lalu. Meskipun perjalanan "Kompas" sudah mencapai setengah abad.

Desain Menara Kompas menunjukkan kesiapan "Kompas" menghadapi perubahan-perubahan di masa depan.

"Tadi kita lihat perjalanan Kompas 53 tahun, kekuatan bukan sekadar pada sejarah masa lalu. Kekuatan justru dibangun ketika kita bisa mengantisipasi perubahan masa depan. Desain gedung ini menggambarkan antisipasi perubahan masa depan," katanya. 

Baca juga: Gubernur Anies Harap Menara Kompas Jadi Contoh

Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua dari kiri), Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputeri (kedua dari kanan) dan CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama (pertama dari kanan) saat meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018). Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga dari kanan), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua dari kiri), Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputeri (kedua dari kanan) dan CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama (pertama dari kanan) saat meresmikan Menara Kompas, gedung baru Kompas Gramedia, di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018). Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata Kompas menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres.
Anies mengatakan, peresmian Menara Kompas merupakan peristiwa bersejarah.

Bukan hanya bersejarah bagi "Kompas", melainkan juga bagi perjalanan media di Indonesia.

Anies berharap "Kompas" bisa terus menjaga objektivitas dan independensi.

Baca juga: Wapres Berharap Kompas Tetap Jaga Obyektivitas dan Independensi

"Hijrahnya Kompas dari gedung lama ke gedung baru harus dimaknai bahwa Kompas harus terus jadi Kompas yang objektivitas dan independensi," kata Anies.

CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama mengatakan, Menara Kompas menjadi tanda 50 tahun ulang tahun "Kompas" sebagai media cetak.

Bentuknya yang menyerupai pena merupakan abstraksi alat penting pengungkapan pemikiran manusia.

Baca juga: Menara Kompas, Simbol Integrasi Media Masa Depan

Menara KompasEbert Ojong Menara Kompas
Selain itu, pena juga menjadi simbol kelanjutan perkembangan "Kompas" dari media cetak ke media elektronik bersama Kompas Gramedia Grup.

Bagian terluar Menara Kompas dilapisi bahan metalik aluminium dengan pola digital acak sebagai abstraksi media elekronik masa kini dan masa depan.

Bagian luar itu menutupi bagian utama gedung, bak lembaran-lembaran berita yang tertata rapih menutupi pena.

Baca juga: Wapres Jusuf Kalla Resmikan Menara Kompas, Rumah Baru Kompas

Sementara di bagian paling bawah, gunungan rumput menjadi simbol bumi nusantara, tempat Kompas Gramedia Grup berkarya selama 50 tahun.

Menara Kompas diresmikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Peresmian Menara Kompas ditandai dengan pengetikan kata "Kompas" menggunakan mesin ketik bersejarah oleh Wapres Kalla.

Mesin ketik itu merupakan mesin ketik yang selalu digunakan pendiri "Kompas" Jakob Oetama untuk menulis tajuk rencana di harian Kompas.

Kompas TV Menara Kompas adalah kantor bagi Harian Kompas, Kompas.id, Kompas.com dan KompasTV.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com