JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta panitia acara 'Untukmu Indonesia' meminta maaf kepada keluarga korban yang tewas setelah acara di Monas.
"Termasuk untuk Ibu Kokom, yang kita harapkan panitia juga gentleman dong, ksatria meminta maaf. Kami saja yang tidak salah minta maaf," ujar Sandiaga, di Pasar Pelita, Jalan Papanggo II, Jakarta Utara, Kamis (3/5/2018).
Ibu yang disebut Sandiaga adalah orang tua bocah yang tewas setelah mengantre sembako di Monas. Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI sudah semaksimal mungkin membantu keluarga korban. Sebab bagaimanapun, kejadian ini ada di Jakarta.
Baca juga : Sandiaga Sebut Dua Anak Tewas akibat Bagi-bagi Sembako di Monas
"Apa yang terjadi di DKI, kita tidak bisa cuci tangan. Ini adalah kejadian yang ada di wilayah DKI dan kami harus hadir di sana, enggak bisa bilang itu bukan tanggung jawab kita," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga berkomentar tentang panitia Untukmu Indonesia. Dia mengatakan, Dave Santosa, sebagai ketua panitia sebenarnya memiliki rekam jejak yang bagus.
Sandiaga sudah bertemu Dave setelah kejadian ini dengan bantuan Ketua Perindo DKI Sahrianta Tarigan. Dia berharap, Dave bisa membantu keluarga korban juga.
Baca juga : Polisi Buka Peluang Periksa Sandiaga soal Kematian Dua Bocah di Monas
"Dave ini tokoh, karena ternyata rekam jejaknya cukup bagus di perhelatan-perhelatan sebelumnya sebagai relawan. Saya imbau juga, mudah-mudahan bisa berikan empatinya kepada keluarga korban," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, Kuasa hukum Komariah yaitu M Fayyad mengatakan, panitia Forum Untukmu Indonesia belum pernah menemui kliennya sejak anak bungsu Komariah, MR (11), tewas saat mengantre sembako dalam kegiatan yang diadakan forum itu di Monas, Sabtu (28/4/2018) pekan lalu.
Baca juga : Ini 5 Pelanggaran Acara Bagi-bagi Sembako di Monas
Menurut Fayyad, ketua panitia forum itu, Dave Santosa, juga belum pernah menghubungi Komariah untuk mencari tahu keadaan Komariah, maupun memberikan ucapan belasungkawa atas kematian MR.
"Belum pernah (menemui) baik kepada klien maupun kepada saya selaku kuasa hukum. Enggak ada yang datang menghubungi," ujar Fayyad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.