Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Bom Bunuh Diri Libatkan Anak Kecil adalah Kejahatan Luar Biasa

Kompas.com - 15/05/2018, 14:12 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mengecam aksi bom bunuh diri di Surabaya yang melibatkan anak-anak, Minggu (13/5/2018).

"Ini merupakan kejahatan luar biasa dan tidak berprikemanusianan," Ketua Umum Komnas PA Arist Merdeka Sirait di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (15/5/2018).

Menurut dia, apapun alasan yang melatarbelakangi aksi teroris dengan melibatkan anak di bawah 18 tahun sebagai pengantin atau pelaku teror bom bunuh diri merupakan perbuatan keji.

Baca juga: Ajak Bom Bunuh Diri Sama Saja Orang Tua Bunuh Anak Tanpa Alasan Jelas

Kondisi ini sudah tertulis jelas dalan Pasal 15 dan Pasal 76C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 yang melarang orang menyuruh anak melakukan kekerasan atau turut serta melakukan kekerasan dan melibatkan anak dalam penyalahgunaan kegiatan politik dan peristiwa yang mengandung unsur kekerasan termasuk teror bom bunuh diri.

"Karena itu, keterlibatan anak dalam kasus di Surabaya merupakan perampasan terhadap hak anak secara paksa serta kejahatan terhadap harkat martabat kemanusiaan," katanya.

Arist menambahkan, tidak ada toleransi terhadap segala bentuk aksi terorisme yang melibatkan anak.

Baca juga: Perubahan Pola Baru Terorisme, Anak Disertakan dalam Aksi Bom Bunuh DIri

 

Bahkan ia menjelaskan, apa yang dilakukan tiga para teroris kemarin merulakan modus baru yang patut menjadi perhatian semua kalangan.

"Kami imbau semua masyarakat mewaspadai modus baru aksi terorisme yang melibatkan anak. Kami mendorong masyarakat untuk aktif mewaspadahi pemahaman radikalisme dan ujaran kebencian yang ditanamkan orangtuanya sendiri," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com