Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Ungkap 3 Hal yang Buat DKI Raih Penghargaan UHC JKN-KIS Award dari Jokowi

Kompas.com - 24/05/2018, 15:34 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS) Award dari Presiden Joko Widodo, Rabu (23/5/2018).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, penghargaan ini bisa diraih tidak lepas dari tiga langkah yang dilakukan Pemprov DKI untuk program jaminan kesehatan tersebut.

"Pertama, pendaftarannya bisa lewat kantor kelurahan dan puskesmas. Ini dilakukan mulai bulan Januari. Kemudian (kedua), dilakukan juga penyisiran pendaftaran oleh tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati," ujar Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, Airlangga Pamer Kantor Golkar yang Dapat Penghargaan Internasional

Kemudian yang ketiga, key performance index (KPI) lurah ditambah komponen mendata penduduk yang belum memiliki jaminan kesehatan. Lurah yang ingin dapat penilaian bagus, harus memastikan seluruh warganya sudah terdaftar dalam jaminan kesehatan nasional.

Tiga hal yang dilakukan ini punya pengaruh yang besar sehingga DKI bisa memperoleh penghargaan tersebut.

"Dari tiga hal yang kita lakukan, KPLDH sudah ada lama. Yang baru adalah KPI kepada para lurah, itu baru mulai Januari. Yang baru juga pendaftaran melalui puskesmas dan lurah. Dua itu yang baru. Dua itu berdampak kepada peningkatan jumlah peserta KJN," ujar Anies.

Baca juga: Tangkal Illegal Fishing Pakai Inovasi Digital, Menteri Susi Dapat Penghargaan

Peserta JKN pada bulan November 2017, jumlahnya 8.141.263 orang atau 78,78 persen dari total warga DKI.

Kemudian di bulan Mei 2018, jumlahnya meningkat menjadi 10.146.399 orang atau setara dengan 98,19 persen warga DKI.

Kompas TV Pemprov DKI Jakarta menyatakan kondisi Jakarta aman pasca-serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com