Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERiDE, Apa Bedanya dengan Qlue?

Kompas.com - 28/05/2018, 19:36 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Jakarta Smart City Setiaji mengatakan, aplikasi ponsel BERiDE yang diluncurkan beberapa waktu lalu memang memiliki fungsi serupa dengan Qlue. Jika Qlue menampung laporan masalah di lingkungan, BERiDE menampung ide-ide terkait solusi menyelesaikan masalah perkotaan.

"BERiDE tidak akan menggantikan Qlue, dikarenakan kedua aplikasi ini memiliki fungsi yang berbeda, ... akan saling melengkapi. Pemprov DKI akan tetap memanfaatkan aplikasi Qlue untuk menampung keluhan warga," kata Setiaji dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/5/2018).

Ia menambahkan, BERiDE dan Qlue merupakan dua platform yang berbeda tetapi memiliki basis yang sama, yakni partisipasi masyarakat.

Baca juga: Mengapa Laporan Warga Lewat Qlue Turun Signifikan?

Saat ini, keluhan yang masuk ke Qlue mencapai 500 per hari. Kebanyakan keluhan yang masuk mengenai masalah sampah dan parkir liar. Setiaji juga menyampaikan, Pemprov DKI telah membuka layanan keluhan masyarakat di tiap-tiap kelurahan setiap Sabtu.

Sementara BERiDE merupakan merupakan sebuah layanan interaktif berbasis website dan aplikasi ponsel yang dapat dimanfaatkan warga kota untuk menyalurkan ide-ide pembangunan kota sekaligus dapat dimanfaatkan oleh berbagai instansi pemerintah, swasta, dan komunitas untuk menyelenggarakan sayembara bertema pembangunan kota.

Aplikasi ponselnya akan segera dikembangkan dan direncanakan akan rampung pada kuartal keempat tahun ini.

“Pemprov DKI berencana mengadakan banyak event yang melibatkan universitas, komunitas, hingga asosiasi untuk mempromosikan platform BERiDE” ujar Setiaji.

Baca juga: Sandiaga: Laporan Melalui Qlue Agak Turun, Itu Harus Diakui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com