Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Semanggi, Filosofi Persatuan Bangsa Buah Pikir Bung Karno

Kompas.com - 05/06/2018, 19:14 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Semanggi terletak di Jakarta Selatan, tepatnya di persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Gatot Subroto. Jembatan Semanggi kini dilengkapi dengan jalan lingkar sehingga namanya pun berubah menjadi Simpang Susun Semanggi.

Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun Semanggi dari Wijaya Karya Dani Widiatmoko menuturkan, Simpang Susun Semanggi memiliki salah satu teknologi jembatan tercanggih saat ini.

Dua flyover yang melingkar itu tersusun dari 333 segmental box girder yang telah dicetak (precast) untuk kemudian disusun. Tantangannya, jika cetakan tidak sama persis atau berbeda beberapa sentimeter saja antara boks yang satu dan yang lain, cetakan tidak akan bersambung sempurna.

Jarak antarkolom terjauh, sekitar 80 meter, menuntut kepresisian dalam pemasangan. Jika tidak, flyover ini bisa ambruk sewaktu-waktu.

"Pengerjaannya enggak expose, sering kali ada beton yang kelihatan, itu namanya cold joint karena sambungan antara cor beton yang lama sama baru enggak ketemu. Kemudian di kolomnya Anda lihat benar-benar expose presisi, silakan benchmark (bandingkan) ke tempat yang lain," kata Dani di lokasi, Selasa (21/2/2017).

Baca juga: Hadir di Peresmian Simpang Susun Semanggi, Megawati Puji Jokowi

Sejarah Jembatan Semanggi

Dalam buku yang berjudul "Asal-usul Tempat-tempat di Djakarta Tempo Doeloe" yang terbit pada Maret 2018, Zaenuddin HM menggambarkan tentang kondisi Jembatan Semanggi berpuluh-puluh tahun lalu.

Menurut Zaenuddin awalnya kawasan Semanggi merupakan rawa-rawa yang banyak ditumbuhi tanaman semanggi. Ia menerangkan, tanaman semanggi merupakan salah satu jenis tanaman paku air dengan nama latin salviniales yang terdiri dari empat lembar helai daun yang menyatu pada pangkal tangkainya.

Tahun 1961 pembangunan Jembatan Semanggi diusulkan oleh menteri pekerjaan umum kala itu, Ir Soetami. Proyek itu diusulkan untuk mengatasi kemacetan yang mungkin timbul akibat laga akbar Asian Games tahun 1962 yang akan digelar di Jakarta. Ide Soetami disetujui  Presiden Indonesia Ir Soekarno.

Meski didukung Presiden, rencana pembangunan jembatan tersebut dikecam masyarakat karena dianggap sebagai proyek yang tak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat dan cenderung sebagai pemborosan anggaran negara.

Apalagi pada saat itu pemerintah juga tengah membangun icon Jakarta lainnya yaitu Tugu Monas, Hotel Sarinah, dan Gelora Bung Karno di Senayan. Meski mendapat kecaman, pembangunam jembatan tetap berlangsung.

Tahun 1962 jembatan terbangun. Lahan yang awalnya berupa rawa-rawa disulap menjadi jalan besar yang menghubungkan sejumlah wilayah di Ibu Kota.

Nama Jembatan Semanggi diusulkan oleh Soekarno, bukan tanpa alasan. Zaenuddin dalam bukunya uty mengungkapkan alasan Soekarno memilih nama tersebut.

"Menurut Bung Karno, susunan daun Semanggi bisa melambangkan persatuang bangsa ini. Dengan bersatu kita akan menjadi kuat, demikian pula Jembatan Semanggi itu menyatukan berbagai wilayah di Ibukota sekaligus berarti mempersatukan segenap bangsa ini," tulis  Zaenuddin.

 Jembatan Canggih di Masanya

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com