JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan manusia gerobak merupakan salah satu masalah sosial yang menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Menurut dia, kehadiran warga yang tidur di atas gerobak untuk mengais iba setiap bulan Ramadhan menjadi fenomena sosial yang harus dicari penyelesaiannya.
Sebelumnya, Sandiaga pernah menyebut bahwa saat ini manusia gerobak sudah tak ada lagi di Jakarta.
Pemerintah daerah, kata dia, telah menampung mereka ke panti sehingga tidak berada di jalan lagi.
Baca juga: Sandiaga Bilang Sudah Tak Ada Lagi Manusia Gerobak di Jakarta
"Sebetulnya di DKI itu sudah enggak ada lagi fenomena ataupun kejadian yang mengakibatkan manusia itu tinggal di gerobak karena semua sudah tertangani. Ada shelternya, ada pantinya, makannya yang kita sediakan," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (11/5/2018).
Sandiaga mengaku, sudah mengingatkan Dinas Sosial untuk tanggap jika masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) muncul.
"Pak Anies (Anies Baswedan, Gubernur DKI) dan saya sudah arahkan, enggak boleh masuk bulan suci Ramadhan ini ada orang kelaparan," ujar Sandiaga.
Baca juga: Puluhan Gelandangan dan Manusia Gerobak Terjaring Razia Pekat di Jaktim
Namun, tak lama setelah pernyataan Sandiaga itu, sebanyak 12 manusia gerobak justru terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan Pemkot Jakarta Timur, Rabu (23/5/2018) malam.
Jadi, klaim Wagub tersebut tidak terbukti.
Belakangan, Sandiaga mengakui manusia gerobak masih ada di Jakarta. Bahkan, ia meminta warga Jakarta tak memberikan uang kepada manusia gerobak.
Baca juga: Ungkap Penghasilan Manusia Gerobak, Sandiaga Imbau Warga Tak Beri Uang
Sebab, kata dia, para manusia gerobak memiliki penghasilan belasan juta rupiah per pekan dari meminta-minta.
"Jangan kasih kepada manusia gerobak atau pengemis musiman. Karena data dari Kemensos, pengemis musiman dan manusia gerobak yang kita kasih itu selama seminggu itu dapet Rp 15 juta," ujar Sandiaga di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (14/6/2018).
Ia menyarankan, warga menyalurkan bantuannya lewat panti-panti sosial yang dikelola Dinas Sosial DKI Jakarta.
Tak hanya itu, Sandiaga juga mengingatkan warga untuk membayar zakat. Menurut dia, zakat warga dapat disalurkan melalui Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.