Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Sela Ramdona "Jakmania" yang Masih Jadi Tanda Tanya

Kompas.com - 26/06/2018, 08:53 WIB
Nursita Sari,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sela Ramdona (23) tewas seusai nonton bareng (nobar) pertandingan Persija versus klub asal Singapura di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada 24 April 2018.

Hingga saat ini, keluarga merasa belum ada titik terang soal tewasnya Sela.

Kakak Sela, Tusilawati, didampingi kuasa hukum mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018). Teman-teman Sela yang juga Jakmania, sebutan suporter Persija, juga ikut datang.

Tusilawati menanyakan tindak lanjut kasus tersebut.

"Harapannya sih bisa terungkaplah yang sebenar-benarnya seperti apa," ujar Tusilawati.

Keluarga pertanyakan keterangan pacar

Keluarga mengetahui kabar tewasnya Sela dari pacarnya. Pria itu mulanya menyebut Sela jatuh karena terserempet.

Namun, saat itu, tak ditemukan tanda-tanda dampak kecelakaan pada tubuh Sela.

Baca juga: Keluarga Suporter Persija yang Tewas Pertanyakan Keterangan Pacar yang Berubah-ubah

Keluarga pun mempertanyakan keterangan pacar Sela. Keluarga menduga Sela dianiaya.

"Kenapa dia alasannya kecelakaan, tapi pas kita lihat jenazahnya bener-bener enggak ada sama sekali bekas kecelakaan. Yang ada kayak kita dugaan kok ada penganiayaan di sini, bengkak segala, memar," ucap Tusilawati.

Menurut Tusilawati, keterangan yang disampaikan pacar Sela kemudian berubah seusai jenazah Sela dimakamkan.

Pacar Sela, kata dia, mengaku bahwa sebenarnya Sela tidak kecelakaan, melainkan lompat dari sepeda motor.

Sela lompat setelah bertengkar dengan pacarnya karena cemburu.

Baca juga: Suporter Persija Tewas Usai Nobar, Keluarga Datangi Polres Jakarta Selatan

"Dia pengakuan, katanya memang bukan kecelakaan, tapi ribut. Si almarhum itu jatuh dari motor, loncat dia bilangnya, loncat menjatuhkan diri dengan kecepatan 40 (kilometer per jam)," ujar Tusilawati.

Keluarga tak langsung percaya. Sebab, jika Sela jatuh, keluarga merasa harus ada luka baret di tubuhnya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com