Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Saluran Air Duren Sawit, Ini Penyebabnya...

Kompas.com - 26/06/2018, 11:35 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyempitan saluran akibat proyek pembangunan turap dinilai menjadi penyebab selokan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta Timur, dipenuhi sampah.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com pada Selasa (26/6/2018) mengatakan, penumpukan sampah baru terjadi tak lama setelah proyek dimulai.

"Ini, kan, kotornya baru-baru saja pas awal bulan puasa kemarin. Gara-garanya di ujung ada perbaikan saluran jadi salurannya menyempit," kata Suwarno, salah seorang warga.

Baca juga: Lurah Duga Saluran Air yang Kotor di Duren Sawit karena Proyek Turap

Iwan, pengojek yang beroperasi di sekitar lokasi juga punya pendapat sama.

Ia menuturkan, sampah mulai muncul ketika turap mulai diperbaiki.

"Ya itu, kan, harusnya ada turap, tetapi karena rusak, sampahnya jadi gampang jatuh ke kali. Plastik atau daun-daunan begitu," kata Iwan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah petugas tengah mengerjakan pembangunan turap tersebut.

Baca juga: Pasukan Oranye Bersihkan Sampah yang Penuhi Saluran Air di Duren Sawit

Proyek itu memang terlihat menyumbat saluran air sehingga menimbulkan tumpukan sampah.

Seorang petugas di dekat proyek tersebut tampak memilah dan mengangkut sampah-sampah yang tergenang di sepanjang aliran. 

Warga juga menampik bila sampah-sampah itu disebabkan perilaku buang sampah sembarangan.

Baca juga: Menengok Saluran Air Penuh Sampah di Duren Sawit

Mereka mengatakan, setiap harinya ada petugas yang membersihkan sampah di sana.

Proyek pembangunan turap yang dinilai sebabkan penuhnya sampah di selokan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Selasa (26/6/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Proyek pembangunan turap yang dinilai sebabkan penuhnya sampah di selokan Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Selasa (26/6/2018).
"Kalau buang sampah sembarangan kayaknya enggak ada, di sini, kan, sudah ada tempat sampah, petugasnya juga banyak. Paling daun-daun saja yang pada gugur masuk ke selokan," kata Tiran, warga lainnya.

Suwarno juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, tidak banyak warga yang buang sampah sembarangan langsung ke sungai.

"Paling mereka taruhnya di trotoar lalu tertiup angin jatuh ke sungai. Kalau ada yang ketahuan buang sembarangan pasti saya tangkap," katanya.

Ketiadaan turap di beberapa titik agaknya menyebabkan sampah-sampah jatuh ke sungai.

Terlihat beberapa bungkus sampah yang tersangkut akar pohon menunggu waktu jatuh ke sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com