Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Dua Kurir Pengedar Ekstasi

Kompas.com - 28/06/2018, 19:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Kelapa Gading menangkap dua orang pengedar narkoba berinisial D dan H dengan barang bukti 59 butir pil ekstasi.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Martua Silitonga menuturkan, penangkapan D dan H dilakukan secara terpisah. Adapun D lebih dahulu ditangkap di kawasan Pegangsaan Dua pada Sabtu (23/6/2018).

D, kata Martua, datang dari Sukabumi ke Jakarta untuk mengambil narkotika di sebuah warung di kawasan Pegangsaan Dua. Polisi pun membekuk D ketika hendak mengambil barang haram itu.

"Polisi berhasil mendapatkan narkotika jenis ekstasi dengan total berat bruto 20,58 gram," kata Martua, di kantornya, Kamis (28/6/2018).

Baca juga: Tangkap 3 Pengedar Narkoba, Polisi Amankan Sabu Senilai Rp 21 Miliar

Martua menguraikan, ekstasi yang berjumlah 59 tablet tersebut ditempatkan dalam empat wadah berbeda. Pil-pil ekstasi itu pun memiliki beragam warna dan simbol yang membedakannya.

Berdasarkan keterangan D, polisi lalu menangkap H di kawasan Pulogebang, Jakarta Timur, pada Selasa (26/6/2018). H merupakan sosok yang mengarahkan D untuk mengambil ekstasi di warung yang ada di kawasan Pegangsaan Dua.

"Ditemukan satu unit handphone yang digunakan H dalam mengarahkan D mengambil narkotika di warung rokok perempatan IGI, Pegangsaan Dua," kata Martua.

Kepada polisi, H menyebut ekstasi itu didapatnya dari sosok berinisial G yang tinggal di daerah Semper, Jakarta Utara. Sementara, D diperintahkan mengantar ekstasi tersebut kepada sosok berinisial J.

Baca juga: Polisi Bekuk 4 Pengguna Narkoba, Salah Satunya Oknum PNS Kota Bandung

"Mereka janjian bertemu di Terminal Leuwipanjang, Bandung. Tersangka D hanya sebagai kurir saja dan dijanjikan mendapat bayaran Rp 700.000," kata Martua.

Adapun J dan G kini masih diburu polisi. Akibat perbuatannya, para tersangka terancam hukuman minimal enam tahun penjara dan maksimal hukuman mati.

Kompas TV Polisi juga menyita obat - obatan jenis tramadol, zenit, dekstro, dan trihex yang siap jual.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com