Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Semrawut, Trotoar di Tanah Abang Pasca-Lebaran Sepi PKL

Kompas.com - 29/06/2018, 19:08 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasca Lebaran Idul Fitri 2018, intensitas pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Tanah Abang sudah terlihat kembali normal.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Jumat (29/6/2018) pukul 13.10 WIB, aktivitas berjualan hari ini terlihat lebih kondusif dibandingkan pada bulan Ramadhan. Ini dikarenakan para PKL yang tidak terlalu banyak memenuhi badan jalan maupun trotoar.

Namun, trotoar di Tanah Abang yang biasanya jadi sasaran PKL berjualan kini terlihat lebih sepi. Hanya ada beberapa PKL yang berjualan namun tetap memberikan ruang yang luas bagi pejalan kaki.

Saat bulan Ramadhan kemarin, trotoar setempat semrawut karena PKL memenuhi dan menjajakan jualannya. Para PKL yang memenuhi trotoar saat itu disinyalir hanya pedagang 'musiman' yang berjualan saat jumlah pembeli sedang ramai dan tinggi.

Baca juga: Kondisi Pasar Tanah Abang yang Kian Semrawut karena PKL

"Cuma mungkin berkurangnya (PKL) yang di trotoar itu, sekarang sudah sepi, itu kan bukan pedagang sini," ujar seorang petugas Satpol PP Leksono, saat berbincang dengan Kompas.com.

Meski begitu, masih terdapat banyak PKL yang berjualan di jalan Jatibaru yang sebelumnya ditutup oleh Pemprov DKI Jakarta dan diperuntukan bagi pedagang. Jalan ini menjadi lebih lengang dibanding bulan Ramadhan, dan banyak lokasi tenda PKL yang masih kosong.

Pengunjung tanah abang terpantau sepi pasca lebaranKOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI Pengunjung tanah abang terpantau sepi pasca lebaran

 

Bahkan beberapa motor bisa melewat jalan ini. Pembeli yang datang ke Tanah Abang, juga terpantau lebih sedikit dibandingkan saat bulan Ramadhan.

Alhasil, sekarang ini aktivitas pembeli di sana tak terlihat berdesak-desakan untuk membeli barang yang diinginkan.

Leksono memperkirakan, terjadi penurunan jumlah pengunjung hingga 70 persen dibandingkan bulan Ramadhan. "Pedagang sama saja, kalau pengunjung mungkin hingga 70 persen penurunan kalau saat ini sudah mulai lengang sih ya," ujar dia.

Baca juga: Jawaban Sandiaga soal Kondisi Tanah Abang yang Kian Semrawut...

Petugas Satpol PP lain, Derry Pratama memperkirakan, penurunan pengunjung karena sebagaian warga masih mudik.

"Perkiraan awal Juli akan lebih ramai karena saya pikirnya pengunjung pada masih di kampung. Kalau pedagang yang di trotoar ya seperti terlihat saja, sudah tidak ada," kata Derry.

Sebelumnya, saat bulan Ramadhan, kondisi Tanah Abang sangat semrawut. Terdapat banyak pedagang yang memenuhi jalan hingga trotoar, yang dinilai sebagai pedagang musiman.

Saat itu pembeli yang datang pun harus rela berdesak-desakan.

Kompas TV Pembangunan skybridge Tanah Abang, termasuk dalam konsep penataan kawasan Tanah Abang tahap dua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com