Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggunakan Waze atau Google Maps untuk Siasati Ganjil-Genap

Kompas.com - 02/07/2018, 21:23 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perluasan ganjil-genap yang mulai diuji coba pada Senin (2/7/2018) hari ini membuat sejumlah pengendara mobil mencari rute alternatif untuk melancarkan perjalanan mereka.

Sebab, para pengendara tentu tak mau mobilitasnya menjadi terbatas karena pelat nomor kendaraannya tak sesuai dengan jadwal.

Guna menyiasati hal itu, tak sedikit pengendara yang menggunakan aplikasi penunjuk jalan seperti Waze atau Google Map untuk menunjukkan jalur alternatif.

Bahkan, aplikasi Waze sudah menyediakan fitur yang membuat penggunanya dapat menghindari jalur terdampak ganjil-genap.

Baca juga: Catatan Pengamat Transportasi soal Ganjil-Genap yang bagai Simalakama

Dhana, warga Duren Sawit, mengaku belum mengetahui adanya fitur itu. Namun, ia mengaku biasa menggunakan aplikasi penunjuk jalan setiap kali berkendara.

"Setiap jalan selalu pakai, kan buat hindari macet, hindari ganjil-genap juga. Biasanya berguna sih buat dapat jalan tikus kan menghindari macet," kata Dhana kepada Kompas.com.

Meskipun demikian, Dhana pernah juga "tertipu" aplikasi penunjuk jalan. Tak jarang ia terjebak di jalan-jalan sempit yang sulit dilalui mobil.

"Ya kadang-kadang kegocek juga sih sampai masuk ke gang-gang sempit begitu. Intinya sih diperhatiin saja gambarnya itu jalan besar apa enggak," kata dia.

Berbeda dengan Dhana, Geri tak selalu menggunakan aplikasi penunjuk jalan untuk menghindari kemacetan dan jalur ganjil-genap.

Ia baru menggunakan aplikasi tersebut ketika memasuki wilayah yang tidak dikenalnya.

"Kalau di jalan yang biasa dilewati sih sudah hafal jadi enggak perlu buka-buka lagi, tetapi kalau kita enggak tahu daerahnya, jalannya ke mana, baru pakai aplikasi," ucap dia.

Ia menyampaikan, aplikasi penunjuk arah cukup efektif baginya dalam mencari rute alternatif. Tak jarang waktu yang ditempuhnya lebih singkat ketimbang mengikuti rute utama.

"Dengan pakai aplikasi jadi enggak mudah nyasar. Kadang-kadang malah lebih cepat juga karena kalau pakai aplikasi dikasih tahu jalan yang lebih lancar jadi lebih cepat," kata dia.

Baca juga: Perluasan Kawasan Ganjil-Genap, Bus Transjakarta Ditambah

Hari ini merupakan hari pertama uji coba penerapan sistem ganjil-genap di sejumlah ruas jalan arteri guna mempersiapkan kelancaran lalu lintas dalam Asian Games 2018, Agustus mendatang.

Adapun ruas jalan yang terdampak sistem ganjil-genap adalah;

1. Ruas Jalan S Parman-Jalan Gatot Subroto-Jalan MT Haryono-DI Panjahitan-Jalan Ahmad Yani-hingga Simpang Coca Cola atau Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih.

2. Jalan Arteri Pondok Indah atau di ruas jalan simpang Kartini sampai dengan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

3. Sepanjang ruas Jalan Rasuna Said Jakarta Selatan.

4. Ruas Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rosmini Si Pengemis Viral Sudah Dibawa Pulang Keluarga Setelah Dirawat di RSJ Bogor

Rosmini Si Pengemis Viral Sudah Dibawa Pulang Keluarga Setelah Dirawat di RSJ Bogor

Megapolitan
Soal Sespri Iriana Maju pada Pilkada Bogor, Akan Ada Campur Tangan Jokowi tapi Tak Signifikan

Soal Sespri Iriana Maju pada Pilkada Bogor, Akan Ada Campur Tangan Jokowi tapi Tak Signifikan

Megapolitan
Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Sempat Mogok Kerja, Sopir Truk Sampah di Bogor Bertugas Kembali

Megapolitan
Seorang Pria di Depok Tiba-tiba Meninggal Saat Menumpang Angkot

Seorang Pria di Depok Tiba-tiba Meninggal Saat Menumpang Angkot

Megapolitan
Supian Suri Daftar Bacawalkot Depok ke Partai Gerindra

Supian Suri Daftar Bacawalkot Depok ke Partai Gerindra

Megapolitan
Maling Motor yang Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga Sunter Ternyata Residivis

Maling Motor yang Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga Sunter Ternyata Residivis

Megapolitan
Tukang Sampah di Cilincing Tewas Diserang Pelaku Tawuran, Kupingnya Nyaris Putus

Tukang Sampah di Cilincing Tewas Diserang Pelaku Tawuran, Kupingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Ketika Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku-laku Usai Dua Kali Dilelang dan Dikorting Rp 100 Juta...

Ketika Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku-laku Usai Dua Kali Dilelang dan Dikorting Rp 100 Juta...

Megapolitan
Remaja yang Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis

Remaja yang Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar Dapat Pendampingan Psikologis

Megapolitan
Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Megapolitan
Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Megapolitan
Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Megapolitan
Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat 'Nyabu' di Depan Warkop

Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat "Nyabu" di Depan Warkop

Megapolitan
Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Megapolitan
Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com