Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Penjahat Jalanan Dapat Senjata Api Rakitan dari Luar Jakarta

Kompas.com - 06/07/2018, 13:08 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabag Bin Ops Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Fanani mengatakan, akhir-akhir ini banyak pelaku kejahatan jalanan atau street crime yang menggunakan senjata api rakitan untuk melancarkan aksinya.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi senjata-senjata rakitan tersebut kebanyakn didapatkan dari luar Jakarta.

"Ini kan senpi (senjata api) rakitan mereka itu. Bukan senpi pabrikan. Mereka biasanya beli dari Lampung. kalau enggak dari Lampung ya dari Palembang," ujar Fanani ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/7/2018).

Ia mengatakan, menurut pengakuan sejumlah pelaku, mereka membeli senjata itu dalam bentuk rakitan, bukan lagi berupa komponen senjata api.

Baca juga: Keluarkan Senjata Tajam, 2 Pencopet di Angkot Ditembak Polisi

"Jadi bentuknya sudah senjata begitu, tetapi tidak ada suratnya. Untuk beli yang legal itu sangat sulit, sangat ketat prosedurnya dan tentunya senjata tidak boleh dibawa ke mana-mana seperti itu," kata dia.

Menurutnya, peredaran senjata api rakitan ini telah menjadi atensi kepolisian.

Ditemui terpisah Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pembuat senpi rakitan tersebut biasanya tak memproduksi secara massal.

"Biasanya mereka dapat dari orang per orang begitu," kata dia, Jumat.

Baca juga: Pertahankan Motor, Wanita Ini Tewas Ditembak dan Ditusuk Begal di Tangerang

Karena diedarkan tak dalam partai besar, Argo meminta bantuan masyarakat turut melakukan pengawasan peredaran senjata api jenis rakitan ini.

"Artinya kan masyarakat pun ikut juga mengawasi, media juga sama. Artinya bahwa kalau kalau melihat (peredaran senpi rakitan) tolong disampaikan ke pihak kepolisian. Kami operasi juga di situ," imbaunya.

Selain itu, lanjut Argo, beberapa pelaku bahkan dapat merakit senpinya sendiri. Mereka biasanya belajar merakit senpi secara otodidak.

Menurutnya, kini polisi tengah berupaya menghentikan peredaran dan praktik perakitan senpi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com