DEPOK, KOMPAS.com - Keluarga seorang sopir truk Fuso bernomor polisi B 9849 U, Marthen (36), berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus kematian Marten. Marthen diduga telah terkena peluru nyasar di ruas Tol JORR Km 184 dari Pasar Rebo arah Cilandak, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Senin (9/7/2018) pagi kemarin.
"Keluarga berharap setelah dilakukan otopsi, ada penjelasan kepada keluarga siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Keluarga minta pencerahan dari pihak berwajib," kata seorang perwakilan keluarga, Bernardus Mbulu, di rumah duka, di daerah Depok, Jawa Barat, Selasa (10/7/2018).
Bernardus mengatakan, informasi terakhir yang diberitahu polisi tentang perkembangan kasus itu hanya seputar autopsi terhadap korban.
Baca juga: Sopir Truk Tewas di Tol JORR, Diduga Terkena Peluru Nyasar di Kepala
Jenazah pria asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, itu kini disemayamkan di rumah duka.
Bernardus mengatakan, dari informasi yang diketahui keluarga, peristiwa yang menimpa Marthen terjadi Senin kemarin sekitar pukul 09.30 WIB.
Marthen, yang bekerja sebagai sopir truk ekspedisi itu sebelum kejadian bergantian posisi duduk di kursi kemudi dengan kernetnya. Sang kernet mengambil alih kemudi dan Marthen duduk di sampingnya.
"Lagi jalan di Tol JORR, tiba-tiba menurut kernetnya ada bunyi letupan. Marthen langsung jatuh. Kepalanya berdarah, enggak bangun-bangun," ujar Bernardus.
Kernet lalu membawa Marthen ke RS Fatmawati. Namun, nyawa korban tidak tertolong.
Korban meninggalkan istri dan dua orang anak perempuan yang masih berusia 5 tahun dan 8 bulan. Rencananya, korban akan dimakamkan di TPU Pondok Rajeg, Cibining, Bogor.
Baca juga: 4 Saksi Diperiksa Terkait Dugaan Peluru Nyasar di Tol JORR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.