Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mal Pelayanan Publik Kota Bekasi Buat Aplikasi Antrean Online

Kompas.com - 11/07/2018, 10:53 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bekasi berinovasi dengan meluncurkan aplikasi antrean online untuk warga yang mengurus SKCK atau pelayanan kepolisian.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bekasi Lintong Diantro Putra mengatakan, dibuatnya aplikasi tersebut bertujuan untuk mengurai antrean yang kerap menumpuk di Mal Pelayanan Publik.

"Jadi kalau peluncuran aplikasi antrean online itu sudah sejak 2 minggu yang lalu lah, jadi sudah kita luncurkan aplikasi antrean online sebagai langkah untuk mengurai antrean ya," kata Lintong saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/07/2018).

Ia menambahkan, 4 mesin antrean yang tersedia di MPP dirasa belum cukup maksimal untuk mengurai antrean warga yang mengurus persoalan administrasi kependudukan dan kepolisian.

Baca juga: Pemkot Bogor Siapkan Program Mal Pelayanan Publik

"Kan kita kan di MPP sudah menyiapkan 2 mesin antrean khususnya untuk seluruh pelayanan perizinan namun karena antrean cukup panjang maka kita keluarkan lagi 2 mesin antrean lagi, nah 4 mesin antrean itu mungkin dirasa masih belum maksimal maka kita buat aplikasi antrean online," tambahnya.

Warga yang ingin mencoba aplikasi ini cukup dengan mengunduhnya di Playstore. Lalu mengisi kolom nama, email, serta NIK.

Baca juga: Masih Banyak Warga Belum Mengetahui Cara Mengadu di Mal Pelayanan Publik

"Nanti di-download di Playstore kemudian nanti dicari MPP mal pelayanan publik kota Bekasi. Nanti ada petunjuknya di situ antrean perizinan, masukan nama NIK gitu masukan, dan nanti muncul item-item pelayanan perizinan yang dibutuhkan apa aja. Jadi pelayanan yang ada di MPP itu kita aplikasikan di aplikasi online itu," ucapnya.

Diketahui Mal Pelayanan Publik merupakan Sistem pelayanan satu pintu itu akan melayani berbagai kebutuhan administrasi warga, mulai perpanjangan surat izin mengemudi (SIM), pembayaran pajak kendaraan, tilang, surat izin, hingga surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com