Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual di Jalan Jengkol Depok Lapor Polisi

Kompas.com - 17/07/2018, 14:56 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mahasiswi berinisial SN (21) melaporkan kasus pelecehan seksual yang dialaminya ke Polresta Depok pukul 14.00, Selasa (17/7/2018).

SN mengatakan dijemput pihak kepolisian untuk melaporkan tindakan kasus pelecehan tersebut.

Setelah sampai ke Polresta Depok, ia pun langsung menuju ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

SN duduk dan menjelaskan semua yang terjadi pada pihak kepolisian untuk dibuatkan Surat Laporan Polisi.

Sebelumnya, Wakapolres Depok AKBP Arif Budiman mengatakan, pihaknya akan mengusut informasi viral mengenai mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual ketika berjualan di Depok.

“Saya telah dengar tuh kisah viral mahasiswi yang lagi jualan dilecehkan, walaupun korban belum lapor, kami akan tetap usut,” ucap AKBP Arif Budiman saat dihubungi Kompas.com di Polresta Depok, Jalan Margonda, Depok, Selasa.

Baca juga: Viral Pelecehan Seksual di Gang Jengkol Depok, Polisi Mengusutnya

Arif mengaku sering mendengar adanya pelecehan seksual di Depok. Beberapa mahasiswi telah menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Jengkol, Gang Swadaya II, Cimanggis, Depok.

“Ada banyak saya dengar pelecehan seksual yang di Depok. Baru satu yang ketangkap yang CCTV itu, eh sekarang sudah beda lagi pelakunya,” ucap dia.

Ia pun mengimbau korban pelecehan seksual untuk melapor kepada polisi. Tim Polres Kota Depok, kata dia, akan menjaga para korban.

Sebelumnya, viral di media sosial mengenai mahasiswi di Depok yang menjadi korban pelecehan seksual pada Minggu (15/7/2018) di Jalan Jengkol, Gang Swadaya II, RT 002 RW 005, Tugu, Cimanggis, Depok, pukul 07.00.

Berdasarkan pengakuan mahasiswi itu, SN (21), ia dilecehkan ketika berjualan donat dan makanan ringan lainnya di gang tersebut.

Ia berkeliling menjajakan kue dagangannya selama 15 menit. Tidak seperti biasa, Gang Jengkol itu terlihat sepi.

“Saya sudah 15 menit keliling. Nah pelaku lewat dengan arah berlawanan. Karena jalanannya tidak begitu besar dan saya memegang dua boks yang isinya penuh dengan makanan, saya pun minggir dan memberi dia lewat," kata SN di Jalan Jengkol, RT 002 RW 005, Senin (16/7/2018).

Sebelum mendekat, kata SN, pria itu melihat tajam ke arahnya. Pria itu berpostur tubuh sedang, berambut agak ikal, dan mengenakan sweater hitam yang ada kupluknya, serta celana panjang hitam.

Pelaku mendekati SN kemudian memegang bagian tubuhnya dengan cepat lalu pergi. Namun, kata SN, pelaku kembali lagi dan berpura-pura ingin membeli dagangannya.

Saat itu, pelaku mengulangi perbuatannya, bahkan menunjukkan alat kelaminnya kepada SN. Akhirnya, SN memberanikan diri untuk membentak pelaku dan coba melarikan diri.

Saat ia lari, pelaku justru memukul kepalanya dan mengancam akan membunuh SN.

“Pas saya lari, dia menepak kepala saya dan dia bilang ke saya 'Aku bunuh kamu'. Saya enggak pedulikan apa kata dia, saya langsung teriak tolong dan berlari,” ujar SN.

Ia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh. SN belum berani untuk berjualan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com