JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual kembali terjadi di kereta rel listrik (KRL). Akun Twitter @Chachaang menceritakan kronologi kejadian tidak menyenangkan yang diduga dilakukan oleh seorang pria paruh baya.
Melalui akun Twitter, si pemilik akun menceritakan bahwa pada Senin (9/7/2018) lalu pukul 19.20 ia naik KRL Jakarta Kota-Bekasi. Saat itu kondisi KRL padat dan berdempetan.
Di dalam KRL, korban merasakan hal aneh dari belakang dan melihat seorang pria sedang melakukan tindakan tidak senonoh. Korban menegur dan memaki pria itu. Namun, pria tersebut hanya diam sambil senyum-senyum. Sementara para penumpang lain hanya diam
Padahal, kata korban, dia sempat berteriak.
"Saya yakin kedengeran sampai di ujung gerbong satunya," tulisnya.
Korban kemudian turun di Stasiun Klender dan langsung melaporkan kejadian yang dialami ke petugas. Korban mengatakan, petugas tersebut menjawab sulit menangkap terduga pelaku karena tidak ada bukti.
Baca juga: Korban Tak Mau Lapor Polisi, Ini Kronologi dan Penanganan Pelecehan di KRL
Korban mengatakan dia berharap pelaku bisa ditangkap untuk memberikan efek jera. Dia juga mempertanyakan sikap penumpang lain yang hanya diam saja saat dirinya membutuhkan pertolongan.
"Tidak hanya itu, ketika saya sudah terlalu kesal untuk turun di Klender ada omongan di belakang saya 'salah mbaknya si gak di gerbong cewek. Namanya juga kreta padet. Resikolah' Terlihat mudah memang mengatakan itu semua," tulis korban.
Di akun Twitternya, korban juga mengunggah foto seorang laki-laki mengenakan topi sedang berdiri di kerumunan penumpang KRL yang diduga merupakan pelaku pelecehan.
"Dear @CommuterLine saya baru saja mengalami pelecehan seksual di dalam kereta jkt kota - cikarang. Apa ada undang2 yg bs menjerat pelaku untuk kasus sprti ini. Ini dia foto pelaku brengsek tsb," tulisnya.
Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa saat dikonfirmasi mengatakan telah menghubungi pemilik akun Twitter @Chachaang. Eva mengatakan, petugas stasiun langsung berkoordinasi dengan petugas pengamanan yang ada di dalam KRL yang dinaiki terduga pelaku.
"Sudah dikoordinasikan ke stasiun selanjutnya tapi petugas juga susah melakukan identifikasi yang mana orangnya," ujar Eva saat dihubungi Kompas.com.
Eva mengatakan, laporan tersebut masih terus ditindaklanjuti. Petugas di stasiun maupun yang berada di KRL akan tetap melakukan pemantauan.
"Laporan terkait orang yang diduga tersebut sudah kami teruskan ke bagian pengamanan untuk pemantauan," ujar Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.