Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuduh Korbannya Lakukan Pelecehan Seksual, Komplotan Begal Bawa Kabur Motor

Kompas.com - 11/07/2018, 14:58 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib sial menimpa Alif Jaka, pria asal Karang Timur, Tangerang, Senin (9/7/2018).

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Nico Afinta, komplotan begal menuduh Alif melakukan pelecehan seksual sebagai modus melancarkan aksinya.

Nico mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika korban dalam perjalanan pulang ke rumah setelah membeli pulsa dengan mengendarai sepeda motor merek Honda Vario warna merah.

"Tiba-tiba korban dipepet oleh sepeda motor yang dikendarai oleh tersangka yang kemudian diketahui bernama Ahmad dan Arif," ujar Nico, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: 3 Begal Komplotan Tenda Oranye yang Ditembak Mati Positif Narkoba

Menurut Nico, saat itu tiba-tiba pelaku bernama Ahmad berteriak "Kamu anak komunitas Vario ya?".

Korban pun mengaku bukan anak komunitas Vario. Kemudian, kedua pelaku dan korban menghentikan laju kendaraannya.

"Setelah berhenti, pelaku mengatakan kepada korban bahwa teman pelaku bernama Desi mengaku telah dilecehkan oleh orang yang mengaku dari komunitas Vario," ujar Nico.

Meskipun telah menyangkal berbagai tuduhan para pelaku, korban dipaksa mengikuti mereka bertemu dengan Desi untuk menyampaikan klarifikasinya.

Namun, itu hanya modus pelaku. Korban kemudian diturunkan di jalan dan dipaksa menyerahkan motor serta ponselnya.

"Para pelaku juga mengancam korban untuk tak meninggalkan lokasi pemalakan jika ingin selamat," kata dia.

Baca juga: 3 Begal Komplotan Tenda Oranye yang Ditembak Mati Positif Narkoba

Secara terpisah, Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono mengatakan, polisi telah menangkap pelaku.

Barang-barang yang dirampas dari korban kemudian dijual kepada seorang penadah bernama Karno.

"Setelah kami lakukan pengejaran kami melakukan tindakan tegas terukur (menembak kaki) Ahmad dan Karno karena melawan saat akan kami amankan. Kami juga telah mengamankan pelaku lain bernama Arif," tutur Aris, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com