Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Tips Hindari Pelecehan Seksual di KRL

Kompas.com - 12/07/2018, 23:10 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder komunitas Perempuan Rika Rosvianti mengatakan, tindakan pelecehan yang sering terjadi kereta rel listrik (KRL) bisa dihindari dengan sejumlah cara. Cara yang dilakukan antara lain tidak menggunakan ponsel atau headset saat berada di KRL, dan tidak tertidur.

Jika tindakan pelecehan telah terjadi, segera laporkan ke petugas keamanan stasiun agar pelaku bisa segera ditindak.

Rika yang akrab disapa Neqy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/7/2018), tidak menyarankan korban untuk melakukan perlawanan karena ditakutkan akan menimbulam efek psikologis bagi korbannya.

Neqy mengatakan, opsi memasang kamera CCTV, menambah petugas keamanan di dalam kereta, maupun menambah gerbong khusus wanita telah disampaikan ke PT Kereta Commuter Indonesia. Namun, melihat jumlah penumpang yang semakin hari semakin banyak, hal itu dinilai tidak akan efektif untuk mengawasi pelecehan.

Baca juga: Antisipasi Pelecehan Seksual, PT KCI Diminta Pasang Kamera CCTV di KRL

Neqy menyarankan agar pengawasan dilakukan penumpang sendiri serta sikap saling membantu penumpang lainnya ketika melihat tindakan tersebut. "Secara teknis kalau KRL penuh, peluang pelecehan masih besar. Paling sekarang mekanismenya orang merekam dan viral supaya pelaku diketahui," ujar Neqy.

Neqy juga berharap agar penumpang lainnya tidak hanya diam dan mau membantu penumpang yang menjadi korban pelecehan.

"Yang bisa kita lakukan, kita bisa bantu korbannya. Misalnya kita ajak ngobrol pelakunya nanti dia sadar sendiri kalau sudah ketahuan. Atau kita ajak korbannya duduk di samping kita," ujar Neqy.

Baru-baru ini akun akun Twitter @Chachaang menceritakan pengalaman pelecehan yang dialami pemilik akun itu di KRL. Kejadian tidak menyenangkan yang diduga dilakukan oleh seorang laki-laki paruh baya.

Melalui akun twitternya, pemilik akun tersebut menceritakan bahwa pukul Senin lalu pukul 19.20 ia naik KRL Jakarta Kota-Bekasi. Saat itu kondisi KRL padat dan berdempetan.

Di dalam KRL, korban merasakan hal aneh dan melihat seorang laki-laki sedang melakukan tindakan tidak senonoh. Margareth menegur dan memaki laki-laki itu. Namun, laki-laki tersebut hanya diam sambil senyum-senyum. Sedangkan penumpang lain hanya diam.

Kasus dugaa pelecehan seksual di KRL sudah sering diberitakan. Namun dari sejumlah kasus itu, tidak ada yang dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Ada 13 Kasus Pelecehan di KRL, Tak Satu Pun Korban Lapor ke Polisi

Neqy mengatakan ada sejumlah alasan korban pelecehan seksual di KRL tidak mengadukan apa yang dialami ke pihak kepolisian. Salah satunya adalah tidak ingin berurusan dengan petugas kepolisian.

Korban juga enggan melapor karena menganggap akan membuang waktu mereka.

"Mereka kadang biasanya dalam perjalanan ke sekolah, pekerjaan, jadi kalau mereka melapor itu ngabisin waktu," kata dia.

Neqy mengtakan, sejumlah korban juga enggan melapor karena menilai laporan tersebut tidak akan serius ditanggapi pihak berrwajib atau bahkan nantinya mereka akan balik disalahkan karena tidak ada bukti yang cukup untuk melapor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com