Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Berikan Jaket untuk Warga yang Pasang Bendera Bertiang Bambu

Kompas.com - 19/07/2018, 20:48 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menghadiahi Thamran, warga Penjaringan, Jakarta Utara, yang menginisiasi pemasangan bendera negara peserta Asian Games dengan bambu.

Thamran diundang ke Balai Kota dan diberikan jaket kontingen Jakarta untuk Asian Games.

"Kami memberikan apresiasi dengan memberikan jaket dan baju olahraga buat Bapak dari tim Asian Games," kata Sandiaga kepada Thamran, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2018).

Baca juga: Bendera Bertiang Bambu yang Melawan Kekuatan Jempol Netizen

Sandiaga menilai insiatif Thamran adalah bentuk kepedulian warga terhadap Asian Games.

Ia senang warga antusias berpartisipasi memeriahkan perhelatan akbar itu.

"Seperti yang Pak Thamran lakukan dengan memasang bendera ini, alhamdulillah sudah membuktikan bahwa demamnya sudah terasa, ya," ujarnya. 

Baca juga: Kontroversi Bendera Peserta Asian Games Diikat di Bambu dan Memo Gubernur DKI

Thamran sendiri mengaku senang dengan dukungan dari Pemprov DKI di tengah derasnya hujatan warganet.

Ia mengaku pemasangan bendera murni inisiatif dirinya dan warga tanpa ada keterlibatan pemerintah setempat.

"Kami berterima kasih banyak dengan Wakil Gubernur dengan Pak Gubernur bahwa adanya bendera ini kami tidak ada pihak sana-sini memasang bendera. Kami inisiatif dari pribadi," ujar Thamran. 

Baca juga: Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Kali Besar Jadi Obyek Foto

Deretan bendera negara peserta Asian Games terpasang di kawasan Kali Besar, Jakarta Barat, Rabu (18/7/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Deretan bendera negara peserta Asian Games terpasang di kawasan Kali Besar, Jakarta Barat, Rabu (18/7/2018).
Beberapa hari ini, media sosial diramaikan dengan pembicaraan seputar tiang bendera dari bambu untuk pemasangan bendera negara-negara para pesera Asian Games 2018.

Kejadiannya bermula dari Penjaringan, Jakarta Utara.

Di sana, bendera-bendera negara peserta Asian Games dipasang berjajar. Yang menarik perhatian adalah tiangnya menggunakan bambu.

Baca juga: Bendera Peserta Asian Games Bertiang Bambu di Kali Besar Akan Dirapikan Bila Perlu

Bambu-bambu itu dinilai tidak layak digunakan untuk merayakan perhelatan internasional bulan depan.

Ada juga yang mengatakan bahwa penggunaan bambu sebagai tiang mencoreng nama baik Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

Akhirnya bendera bertiang bambu itu pun dicopot.

Baca juga: Bendera Peserta Asian Games Dipasang di Tiang Bambu, Basuki Tertawa

Namun, Rabu (18/7/2018) kemarin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan bendera-bendera bertiang bambu itu dipasang kembali.

Anies mengatakan, masyarakat telah menyepelekan bendera bertiang bambu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com