Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Lokbin Kota Intan: Lebih Baik di Sini daripada Dikejar-kejar Satpol PP

Kompas.com - 20/07/2018, 15:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditempatkan di lokasi binaan (lokbin) Kota Intan, Jalan Cengkeh, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, mengaku pembeli yang datang masih sepi sehingga berdampak pada penghasilan mereka.

Salah satunya adalah Ningsih (38) yang berjualan makanan dan minuman. Ia mengaku sebelumnya berjualan di depan Museum Mandiri.

"Dulu saya di depan Museum Mandiri. Sejak awal tahun ini, saya digusur terus dipindah ke sini," ujar Ningsih kepada Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

Ningsih mengaku hasil dagangannya menurun sejak dipindah ke Jalan Cengkeh.

"Di sini sepi mbak, penghasilan ya otomatis menurun. Ramai kalau ada acara aja, misalnya kalau acara musik pas malam minggu atau pas ulang tahun DKI kemarin. Tapi mau gimana lagi kalau sudah digusur, Mbak," tambah Ningsih.

Baca juga: Sandi Kritik Pembangunan Lokbin PKL di Jalan Cengkeh, Kota Tua

Ia mengaku ingin kembali ke kawasan Kota Tua jika ada tempat yang sesuai.

"Kalau ada tempat ya saya mending balik ke sana. Di sana kan ramai, di sini juga sepi dan menakutkan kalau malam. Tapi kalau pindah sekarang pasti digusur lagi," ujar Ningsih.

Kondisi lokasi binaan Taman Kota Intan yang sepi pembeli, Selasa (21/11/2017).IWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Kondisi lokasi binaan Taman Kota Intan yang sepi pembeli, Selasa (21/11/2017).

Zaki (25) penjual jus buah di lokbin Jalan Cengkeh tidak sependapat dengan Ningsih. Ia mengaku tidak ingin pindah ke kawasan Kota Tua lagi karena ia takut dikejar-kejar Satpol PP lagi.

"Dulu saya kan dagang di Kota Tua emang lebih ramai. Di sini sepi kalau siang. Tapi lebih baik di sini deh daripada tiap hari kejar-kejaran sama Satpol PP," ujar Zaki.

Ia berharap Pemprov DKI memberikan sosialisasi kepada pengunjung Kota Tua agar berbelanja di lokbin Jalan Cengkeh.

"Pemerintah jangan asal menggusur aja dong. Diberitahukan informasi juga dong ke pengunjung Kota Tua biar ke sini. Jadi kan lebih ramai," tutur Zaki.

Baca juga: Pemprov DKI Sebut Makanan yang Dijual di Lokbin Kota Intan Tak Variatif

Zaki menambahkan bahwa pada malam hari suasana lokbin juga tampak sepi. Ia berharap pemerintah memberikan solusi yang tepat untuk meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi lokbin tersebut.

"Kalau malam sepi banget, Mbak. Kan orang-orang pada takut. Seharusnya diarahin ke sini tuh dari Kota Tua, kan tinggal jalan kaki. Dikasih panggung musik gitu biar lebih ramai," kata Zaki.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (20/7/2018) pukul 14.00 WIB, banyak kios makanan di lokbin Jalan Cengkeh yang masih tutup.

Suasana pun terlihat sepi. Hanya ada beberapa anak sekolah yang membeli makanan ringan serta beberapa karyawan yang menyantap makan siang di warung makan.

Baca juga: Harapan Pedagang di Jalan Cengkeh pada Anies-Sandi

Lokbin Jalan Cengkeh mempunyai fasilitas yang cukup baik seperti arena bermain anak, toilet, dan tempat parkir yang cukup luas. Suasananya pun rindang sehingga pembeli akan merasa nyaman saat menyantap makanan.

Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Barar, Nuraini Silviana mengatakan bahwa terdapat lebih dari 400 PKL di lokbin Jalan Cengkeh, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.

"Berdasarkan data kami, yang kami bina sampai tahun ini sudah lebih dari 400 PKL di Jalan Cengkeh saja ya," ujar Silvi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/7/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com