Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Anda Mau Kelola Pulau Dasarnya Apa? Kalau Cari Uang, Tidak Boleh...

Kompas.com - 22/07/2018, 17:37 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuka peluang siapapun yang mau ikut mengelola pulau-pulau di Indonesia.

Namun, ia tidak mengizinkan jika pengelolaan pulau hanya digunakan untuk mencari uang.

"Anda mau kelola pulau dasarnya apa? Kalau sekedar cari uang, ya tidak boleh sama saya. Karena pulau itu warisan dari Tuhan yang diberikan kepada bangsa kita. Untuk diwariskan, diturunkan kepada anak cucu kita," kata Susi di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Minggu (22/7/2018).

Baca juga: Menteri Susi Terkejut Lihat Kesadaran Warga Pulau Pari akan Pentingnya Mangrove

Ia menyebutkan, Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau di dunia.

Indonesia memiliki 17.500 pulau berpenghuni dengan 9 pulau berpenghuni terbesar, dan 5.000 pulau kecil berpenghuni.

"Masih ada 10.000 (pulau) lagi. Kurang apa Indonesia, hah?" ujarnya.

Baca juga: Menteri Susi Minta Warga Pulau Pari Tak Pakai Sedotan Plastik

Susi membuka peluang para investor yang ingin mengelola pulau di Indonesia. Namun, ia berharap agar para investor tidak merebut hak hidup warga asli pulau.

Seperti yang kini sedang ramai dipermasalahkan di Pulau Pari antara warga dan PT Bumi Pari Asri.

Perusahaan tersebut mengaku memiliki sertifikat hak milik, sedangkan warga menduga PT Bumi Pari Asri hanya ingin mengambil pariwisata yang telah lama warga bangun.

Baca juga: Datangi Pulau Pari, Susi Pudjiastuti Langsung Renang dan Paddling

"Investor boleh masuk untuk membangun pulau kita banyak. Masyarakat juga berhak hidup di tempatnya mereka ada. Jadi jangan sampai negara kepulauan begini besar ribut hanya karena lahan 41 hektar (luas Pulau Pari). Kau pikir pantas tidak?" kata Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com