Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: RPTRA Kalijodo Tanggung Jawab Bersama, Bukan Hanya Pemprov DKI

Kompas.com - 22/07/2018, 18:06 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, perawatan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo bukan hanya tugas Pemprov DKI Jakarta.

Menurutnya, seharusnya dunia usaha dan masyarakat juga ikut merawat ruang publik yang diresmikan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tersebut.

"RPTRA Kalijodo ini merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya Pemprov DKI, tetapi juga oleh para pengelola, dunia usaha juga, masyarakat juga untuk sama-sama menjaga," ujar Sandiaga di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (22/7/2018).

Baca juga: Sandiaga: Kalijodo Kita Bangun, Masalahnya Kita Tidak Bisa Merawatnya

Ia mengaku prihatin mendengar laporan rusaknya taman di RPTRA Kalijodo dari pemberitaan sejumlah media massa.

Lukisan mural di RTH Kalijodo, Jakarta BaratKOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Lukisan mural di RTH Kalijodo, Jakarta Barat
"Karena tanaman yang kering, mungkin cat yang sudah kusam, di situ, kan, kita lihat ada beberapa perusahaan juga yang terlibat di sana seperti Sinar Mas, Sosro. Kami akan merangkul semuanya untuk menjaga karena ini milik bersama," kata Sandiaga. 

Selain itu, ia juga menyayangkan kurangnya kesadaran berbagai pihak termasuk warga Jakarta dalam merawat aset-aset yang telah dibangun di DKI.

Baca juga: Satu-Dua Minggu Enggak Ada, Buaya Grogol Bisa Lari ke Laut atau Kalijodo

Arena BMX dan skateboard di RTH Kalijodo, Jakarta BaratKOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Arena BMX dan skateboard di RTH Kalijodo, Jakarta Barat
Jika pola ini terus diterapkan di Jakarta, ia khawatir aset-aset yang baru saja dibangun di Jakarta tidak akan bertahan lama.

"Saya khawatir trotoar kita bangun, GBK kita bangun, velodrome juga. Ini venue-venue terbaik di dunia sekarang. Velodrome kita nomor satu terbaik di dunia, BMX terbaik di dunia, equestrian terbaik di Asia. Tapi kalau kita bisa membangun, tetapi tidak bisa menjaga bagaimana?" ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com