Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Jika Harga Naik, Siapa yang Disalahin? Bukan Presiden, Menteri, tetapi Gubernur

Kompas.com - 28/07/2018, 14:32 WIB
Jessi Carina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bercerita tentang sikap pemerintah yang harus sama-sama menyelesaikan masalah di tengah masyarakat.

Dia mengambil contoh ketika ada masalah kenaikan harga telur sampai Rp 30.000.

Sandiaga mengatakan, biasanya masyarakat langsung menyalahkan gubernur dalam hal ini.

"Bukannya itu urusan pemerintah pusat? Saya juga mikirnya seperti itu. Bukannya itu (urusan) Menteri Perdagangan yang katanya komentar kalau piala dunia selalu telur naik?" ujar Sandiaga dalam acara Leadership Camp Rumah Kepemimpinan di kawasan Jagakarsa, Sabtu (28/7/2018).

"Ternyata begitu saya keliling di 1.500 titik itu, kalau ada kenaikan harga itu siapa yang disalahin? Bukan presiden, bukan menteri, tetapi gubernur," kata dia lagi. 

Baca juga: Kali Item Mau Dikasih Pewangi, Sandiaga Bilang Harusnya Urus Sumber Baunya Dulu

Sandiaga menyampaikan itu kepada mahasiswa yang mengikuti camp leadership. Sandiaga mengatakan, dalam kasus ini pemerintah tidak bisa sendiri-sendiri.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Blitar untuk menjaga pasokan telur di Jakarta.

Ia menyebut kerja sama ini telah membuat harga telur di Jakarta menjadi stabil.

"Alhamdulillah sekarang di Jakarta sudah mulai turun Rp 26.000 sampai Rp 27.000. Ini angkanya sudah zona hijau," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga: Perombakan Pejabat DKI Sudah Sesuai Aturan

Ia juga mengatakan, kerja sama semacam ini berlaku juga dalam persoalan lain, seperti masalah ketersediaan lapangan kerja.

Menurut Sandiaga, Pemprov DKI Jakarta harus ikut turun tangan mengurusi masalah itu.

"Karena kalau mereka tidak dapat lapangan pekerjaan yang disalahin siapa? Bukan menteri tenaga kerja tetapi gubernur," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com