Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Gedung Mitra Praja yang Tak Terawat Sudah Dianggarkan

Kompas.com - 02/08/2018, 21:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbaikan Gedung Mitra Praja di Sunter, Jakarta Utara, sudah dianggarkan untuk dilakukan pada tahun ini.

Kepala Suku Badan Pengelolaan Aset Jakarta Utara Ratna Diah Kurniati mengatakan, pihaknya tengah melelang perbaikan plafon, toilet, dan lift di bangunan tersebut.

"Karena saya sekarang terbatas dananya, kita baru betulin plafonnya yang atas, terus juga toilet-toiletnya, tapi juga saya berdasarkan permohonan juga betulin yang di lantai 1, 3, dan 5," kata Ratna, saat dihubungi, Kamis (2/8/2018).

Baca juga: Kondisi Gedung Mitra Praja Milik DKI di Sunter, Lift Mati dan Toilet Rusak

Namun, proses perbaikan gedung secara keseluruhan baru bisa dilakukan pada 2019, apabila anggaran yang diajukan telah disetujui.

Ratna menambahkan, kondisi Gedung Mitra Praja sudah mengalami kerusakan di sana-sini ketika ia menduduki jabatannya pada 2017 lalu.

Urinoir di toilet lantai satu Gedung Mitra Praja, Sunter, yang tidak bisa digunakan, Kamis (2/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Urinoir di toilet lantai satu Gedung Mitra Praja, Sunter, yang tidak bisa digunakan, Kamis (2/8/2018).

"Saya ini baru dapet di tahun 2017 dalam kondisi yang sudah seperti itu. Ya, begitulah adanya," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, kondisi Gedung Mitra Praja di Sunter tampak tidak terawat. Lift di bangunan enam lantai tersebut tak bisa digunakan sehingga pegawai di sana mesti menggunakan tangga.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Akan Buka Posko Pengaduan Pungli di Gedung DPRD

Kondisi tersebut menjadi ironi karena Gedung Mitra Praja dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Apalagi, bangunan enam lantai tersebut menjadi kantor bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, BNN Jakarta Utara, KPU Kepulauan Seribu, dan BKSP Jabodetabekjur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com