Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perebutan Jabatan Wagub DKI di Tengah "Persahabatan" PKS dan Gerindra

Kompas.com - 16/08/2018, 09:23 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum genap seminggu jabatan wakil gubernur DKI Jakarta kosong setelah Sandiago Uno menyatakan mengundurkan diri, walau pengunduran dirinya belum mendapat penetapan dari Presiden Joko Widodo. Namun keriuhan mengenai siapa yang lebih berhak menempati jabatan itu sudah terasa, khususnya di kalangan partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di tingkat DKI Jakarta.

DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPW Partai Keadilan Sejahtera DKI Jakarta sama-sama merasa berhak atas jabatan itu.

DPW PKS DKI Jakarta merasa, partainya paling berhak atas jabatan wakil gubernur setelah ditinggal Sandiaga. Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Achmad Yani mengatakan, alasannya karena partainya sudah menunjukkan pengorbanan demi bisa berjuang bersama Partai Gerindra.

"PKS sudah menunjukkan kebersamaannya, sudah menunjukkan kesetiannya pada Gerindra dan bahkan sudah menunjukan pengorbanannya untuk perjuangan bersama Gerindra," ujar Yani ketika dihubungi, Selasa (14/8/2018).

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Bantah Ada Tarik Menarik soal Wagub DKI Pengganti Sandiaga

Pengorbanan itu disebut dimulai saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Yani mengatakan, PKS saat itu sudah menetapkan Mardani Ali Sera sebagai wakil gubernur Sandiaga Uno. Namun, akhirnya Sandiaga justru menjadi calon wakil gubernur dan Anies Baswedan ditunjuk menjadi calon gubernur.

Yani mengatakan PKS juga sudah berkorban pada Pilkada Jawa Barat. Kader partainya Achmad Syaikhu ketika itu sudah akan maju berpasangan dengan Deddy Mizwar. Namun, demi berpasangan dengan calon dari Partai Gerindra, Sudrajat, maka Deddy Mizwar ditinggalkan.

Terakhir adalah terkait penetapan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Sejak awal PKS sudah ingin menempati posisi calon wakil presiden. Namun, akhirnya yang diusung oleh partai koalisi adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, yang dua-duanya merupakan kader Gerindra.

"Ini, kan, sudah pengorbanan yang ketiga. Di balik pengorbanan dan kesetiaan yang begitu panjang, semua orang punya pandangan wajarlah bahwa PKS punya kesempatan menduduki posisi sebagai wagub DKI," ujar Yani.

Sama-sama punya hak

Namun, pendapat PKS DKI itu tidak diterima begitu saja oleh Gerindra. Bendahara DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Iman Satria mengingatkan, partainya juga memiliki hak yang sama atas kursi wagub.

Dia mengingatkan agar penentuan posisi wakil gubernur Jakarta pengganti Sandiaga Uno dilakukan sesuai aturan. Artinya, partai pengusung kepala daerah yang menjabat berhak mengajukan dua nama ke DPRD DKI Jakarta. Kemudian DPRD DKI Jakarta akan memilih satu di antara dua orang itu.

Bisa PKS, bisa juga calon dari Gerindra yang dipilih DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: M Taufik Siap Diusulkan Jadi Wagub Pengganti Sandiaga, tetapi Tak Mau Buru-buru

"Menurut saya ya ikuti aturan main saja. Satu PKS dan satu dari Gerindra dan nanti dipilih DPRD," ujar Iman.

Ia mengatakan, tidak ada salah satu partai yang memiliki hak lebih besar daripada partai lainnya. Apalagi, kata Iman, dua partai itu sama-sama sudah berjuang untuk memenangkan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI 2017.

Ketua DPRD tak ikut campur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com