Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Bentuk "Pasukan Katak" untuk Telusuri Perusahaan yang Buang Limbah ke Kali

Kompas.com - 04/09/2018, 12:36 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan, pihaknya menurunkan sebanyak 30 petugas untuk memantau perusahaan-perusahaan yang diduga membuang limbah ke kali yang ada di Bekasi.

"Kami sebut pasukan katak, memang pasukan itu ada dipinggir sungai, upaya yang kami lakukan yakni memonitor di wilayah administrasi Kota Bekasi terutama perusahaan-perusahaan kita cek pembuangannya seluruh perusahaan, bahkan saya menyiapkan tim untuk memantau dipinggir kali," kata Luthfi, kepada Kompas.com, Selasa (4/9/2018).

Pasukan ini akan memantau kondisi air kali dari pinggiran sungai atau kali di Bekasi setiap hari.

Baca juga: Kali Bekasi Dipenuhi Busa

Dia menambahkan, jika ditemukan perusahaan yang membuang limbah sembarangan ke kali, pihaknya akan melakukan penyegelan terhadap perusahaan tersebut.

"Ketika ada perusahaan yang coba-coba main buang limbah, kita tidak segan-segan untuk menyegel perusahaan itu. Terbukti sudah empat perusahaan yang kami segel," ujar dia.

Terkait dengan Kali Bekasi yang permukaannya terdapat buih pada Senin (3/9/2018) kemarin, Luthfi mengatakan, buih tersebut bersumber dari limbah pabrik-pabrik di sekitaran Cileungsi dan Kota Bekasi.

"Dari sedimentasi yang mengendap yang awalnya bersumber dari limbah domestik, ketika hujan, curah hujan besar akan berbusa, apalagi pas terjun di pintu air akan menjadi berbusa," ujar dia.

Pabrik-pabrik di Kota Bekasi pun sebenarnya diperbolehkan membuang limbahnya ke Kali Bekasi, asalkan limbah tersebut sudah diolah oleh perusahaan tersebut.

Baca juga: Buih di Kali Bekasi karena Limbah Pabrik

"Perusahan memiliki IPAL, harus diduga ada masalah dengan IPAL mereka. Perilaku buruk mungkin saja, ada IPAL-nya tapi tidak mereka gunakan, mereka langsung buang, tidak diolah, bisa saja seperti itu," ujar dia.

Sebelumnya, Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan, Bekasi Timur, Kota Bekasi, tampak ditutupi buih pada Senin (3/9/2018).

Bau menyengat menyeruak dari kali tersebut. Menurut anggota Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Tengku Imam Qobul, ikan-ikan di kali tersebut pun mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com