Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biro Hukum Pemprov DKI Siapkan Sejumlah Bukti untuk Dukung Kadis SDA

Kompas.com - 05/09/2018, 17:27 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Yayan Yuhanah mengatakan telah mempersiapkan sejumlah barang bukti yang akan dibawa Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan saat memenuhi panggilan Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus perusakan lahan pada 12 September ini.

"Kami menyiapkan data untuk Pak Teguh berkaitan dengan status asetnya, kaitan dengan putusan pengadilan (atas gugatan warga) di lokasi tersebut," kata Yayan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (5/9/2018).

Yayan memastikan, lahan yang kini telah dibangun menjadi waduk Rorotan tersebut merupakan aset Pemprov DKI. Hal itu dibenarkan Kepala Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Achmad Firdaus saat ditemui di kesempatan yang sama.

Baca juga: Belajar dari Kasus Waduk Rorotan, Pemprov DKI Diminta Manfaatkan Semua Asetnya

"Memang aset itu sudah dicatat, milik (Dinas) Sumber Daya Air. Memang aset itu kami peroleh pertama dari karena pemberian, perolehan atau karena UU. Nah UU-nya jelas bahwa itu adalah pemekaran Jawa Barat ke DKI Jakarta. Jadi itu (lahan rorotan) sudah jelas kami catat," ujar  Firdaus.

Yayan menambahkan, itu bukan kali pertama lahan tersebut disengketakan. Menurut dia, Pemprov DKI sudah kerap menghadapi gugatan dari pihak yang merasa memiliki hak atas tanah tersebut.

Menurut Yayan, pihaknya selalu menghadapi gugatan-gugatan tersebut dan berakhir menang.

"Putusannya memang itu aset Pemprov (DKI), kami menghargai penyidik saja mungkin punya pendapat lain, sehingga Pak Teguh ditetapkan jadi tersangka. Kita saling menghargai saja," kata Yayan.

Baca juga: 5 Fakta tentang Waduk Rorotan yang Menyeret Kadis SDA Jadi Tersangka

Teguh ditetapkan sebagai kasus perusakan lahan pada tanggal 20 Agustus 2018. Felix Tirtawidjaja merupakan pihak yang melaporkan Teguh.

Rencananya, Teguh akan diperiksa untuk pertama kali dalam statusnya sebagai tersangka pada 12 September ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com