Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi dan Meja Reyot 2 Sekolah Ini Jadi Perhatian Banggar DPRD DKI

Kompas.com - 14/09/2018, 06:27 WIB
David Oliver Purba,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta Neneng Hasanah mengatakan, dua sekolah di Jakarta masih menggunakan kursi dan meja reyot dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal, sekolah-sekolah itu sudah direhabilitasi dan berstandar nasional.

Dua sekolah itu adalah SMAN 75 dan SMPN 30 Jakarta.

"Kasihan anak-anak sekolah, belajar pakai bangku lama yang sudah reyot-reyot. Dari bangku zaman saya sekolah, yang begini masih dipakai di sekolah-sekolah," ujar Neneng saat rapat pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) 2018, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

Pengadaan tahun 1999

Kompas.com mendatangi SMAN 75 yang berlokasi di Tipar Cakur, Jakarta Utara, Kamis kemarin. Dari 10 kelas, ada lima kelas yang menggunakan kursi dan meja kayu yang dicat warna coklat.

Sekilas, kursi dan meja tersebut terlihat kokoh. Namun, saat disentuh, kursi dan meja itu ternyata bergoyang. Bahkan terdengar suara decitan saat kursi dan bangku itu goyang.

Banyak meja yang sudah tak berlaci.

Baca juga: Banggar DPRD: Lebih Penting Rehab Sekolah daripada Beli Tanah

Dari penanda tahun produksi yang tertulis di kursi dan meja itu, terlihat bahwa fasilitas tersebut pengadaan tahun 1999, 2001, dan 2012

Di sekolah itu ada sebuah ruang kelas yang tak lagi dipakai untuk mengajar. Kelas tersebut rupanya dijadikan gudang berisi kursi dan meja yang rusak dan tak laik dipakai.

Kepala Tata Usaha SMAN 75 Yuke Yunizar mengatakan, meski terbilang tak laik, kursi dan meja itu biasanya akan diperbaiki jika sekolah membutuhkannya.

"Kalau yang masih bisa diperbaiki ya diperbaiki," ujar Yuke.

Namun, tak semua kelas berisi kursi dan meja reyot. Beberapa kelas menggunakan fasilitas kursi dan meja baru.

Sejumlah kelas mengggunakan kursi dan meja pengadaan tahun 2013.

Ada sekitar 30-40 persen kelas yang menggunakan kursi dan meja reyot, sisanya menggunakan fasilitas pengadaan tahun 2013.

Pihak sekolah tidak mengetahui pasti mengapa Dinas Pendikan DKI Jakarta tidak mengganti seluruh kursi dan meja.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com