JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar seratus warga masih tertahan di hunian sementara di lantai dasar Rumah Susun Muara Baru karena menunggu ketersediaan unit rumah susun di atasnya.
Selain statusnya yang sementara, kondisi hunian para warga tersebut pun berbeda dengan unit-unit lainnya. Salah satunya mengenai luas unit.
Jurita, warga Lantai Dasar Blok 7 Rusun Muara Baru, mengatakan, unit yang dihuninya hanya berdimensi kira-kira 2 x 5 meter. Hal itu hanya separuh dari luas unit-unit rusun yang berada di atasnya.
"Ini ibaratnya satu unit dijadikan dua unit. Kalau dibandingkan yang di atas sih, ini ukurannya cuma setengahnya," kata Jurita yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya.
Jurita pun harus membangun tempat tidur tingkat yang berdiri di atas ruang depan sebagai tempat tidur anaknya itu.
Warga lain yang bernama Kasiro bercerita, dia sampai membangun kamar mandi berukuran kecil di unitnya untuk keperluan buang air kecil. Sebab, tempat tinggalnya itu tidak memiliki kamar kecil.
Untuk keperluan buang air besar, mandi, dan cuci pakaian, ibu rumah tangga itu mesti menggunakan WC umum yang berada di luar bangunan rusun.
"Saya kalau mau buang air harus lari dulu ke WC umum yang ada di kebun. Kalau di atas kan enak sudah komplit kamar mandinya," ujar dia.
Sebanyak lima bilik kamar mandi sebenarnya sudah disiapkan di lantai dasar rusun bagi para penghuni, namun penggunamya mesti membayar tagihan airnya sendiri-sendiri.
Sukirah, tetangga Kasiro, merupakan salah satu warga yang 'berlangganan' bilik kamar mandi itu. Demi menghemat air, dia rela mengunci kamar mandi supaya tidak digunakan orang tak dikenal.
"Jadi saya selalu bawa kuncinya kalau mau mandi, nanti kalau sudah selesai saya kunci lagi. Daripada dipakai orang kan nanti airnya cepat habis sudah gitu suka kotor," katanya.
Meski begitu, perempuan berusia 57 tahun itu merasa tidak begitu keberatan tinggal di lantai dasar karena tidak perlu naik-turun tangga.
"Kalau suasananya sih enak di sini ya, anak saya punya unit di lantai 5, capek naik turunnya. Harapan saya kalau dipindahin ya ke lantai satu aja biar enggak capek," ujarnya.
Selama tinggal di lantai dasar, ketiganya mengaku tidak dibebankan biaya listrik dan sewa. Mereka hanya perlu menanggung biaya kebutuhan air masing-masing.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menyatakan, kondisi lantai dasar Rusun Muara Baru memprihatinkan.
dia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memindahkan warga ke tempat yang lebih layak karena lokasi tersebut sifatnya hanya sementara.
"Walaupun itu sementara, tapi kalau sementaranya setahun, kan kasihan. Kalau ada tamu asing datang ke Jakarta, lihat rusun gitu, rasanya enggak elok," kata Taufik di Gedung DPRD, Jumat (14/9/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.