Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Tilang Elektronik Harus Didukung Implementasi ERI

Kompas.com - 19/09/2018, 09:50 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan tilang elektronik harus diimbangi dengan implementasi electronic registration and identification (ERI).

Pengamat transportasi yang juga Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas mengatakan, implementasi ERI dapat menjadi tolak ukur keberhasilan tilang elektronik karena ERI memuat data kendaraan dan pemiliknya.

"Penerapan tilang elektronik itu syaratnya supaya berhasil harus dibarengi dengan implementasi ERI. Jadi, data kendaraan harus beres karena kan sering yang bawa kendaraan belum tentu pemiliknya. Nah itu bisa dilacak dengan ERI," kata Darmaningtyas, Selasa (18/9/2018).

Sebelumnya, Dirkamsel Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana mengatakan, penerapan tilang elektronik masih memiliki dua kekurangan yakni data kendaraan dalam ERI yang dimiliki oleh Polda Metro Jaya masih harus dilengkapi dan belum dibuatnya aturan tentang siapa yang akan dikenakan tilang apakah pemilik kendaraan atau pengemudinya.

Baca juga: Akan Diterapkan Oktober 2018, Ini 4 Fakta Tilang Elektronik

Soalnya, belum tentu sopir yang melanggar itu merupakan pemilik kendaraan.

"Kalau seperti ini harus kuat juga data-data yang tersimpan. Electronic registration and identification (ERI) harus saling terkoneksi. Tetapi memang harus dicoba dulu, kurangnya nanti sambil berjalan," kata Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, Kamis pekan lalu.

"Berdasarkan rekaman kamera, mobil itu yang akan ditilang, aturannya seperti apa harus segera dipikirkan. Meski begitu, kami minta ini untuk tetap dijalankan," tambah dia.

Walaupun masih banyak kekurangan, Darmaningtyas menilai penerapan tilang elektronik dengan CCTV merupakan bagian dari electronic law enforcement yang membentuk kepribadian tertib lalu lintas bagi masyarakat.

"Perekaman dengan CCTV bisa membuat si pengendara menjadi takut. Dengan kata lain, penerapan teknologi itu sekaligus membentuk kultur tertib lalu lintas," ujar Darmaningtyas.

 Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf sebelumnya mengatakan, uji coba tilang elektronik akan dilakukan pada Oktober 2018. Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan kebijakan tersebut.

"Kemungkinan besar paling lambat, Oktober harus bisa dilaksanakan," kata Yusuf seperti dilansir laman NTMCPolri, Sabtu lalu.

Uji coba sekaligus masa sosialisasi akan dilakukan selama satu bulan penuh. Harapan dia, tidak ada lagi pelanggar lalu lintas dan jalan menjadi lebih lancar dari biasanya.

Tahap uji coba akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari Jalan Sudirman-MH Thamrin.

Baca juga: Tanggapan Warga Jakarta soal Tilang Elektronik yang Diuji Coba Oktober

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com