Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Jalan Imam Bonjol Ditutup Jelang Undian Nomor Urut Capres-Cawapres

Kompas.com - 21/09/2018, 18:06 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke Sunda Kelapa dan menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, ditutup jelang pengundian nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat (21/9/2018) sore.

Pantauan Kompas.com di lokasi, penutupan dilakukan dengan meletakan sejumlah barier dan mobil polisi menuju arah kantor KPU RI.

Puluhan petugas kepolisian juga terlihat berjajar menutup jalan menuju KPU RI. Pukul 17.30 WIB, Jalan Imam Bonjol telah diramaikan oleh massa pendukung kedua pasang capres dan cawapres.

Baca juga: Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres, 4000 Aparat Dikerahkan

Para pendukung tidak bisa maju mendekat ke kantor KPU RI dan hanya bisa menunggu di simpang menuju gedung KPU.

Tampak petugas kepolisian juga memasang kawat berduri untuk memisahkan kedua massa pendukung. Namun, sore ini, massa pendukung Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih terlihat berbaur.

Kedua pendukung sama-sama menggunakan atribut berwarna putih-putih. Beberapa perempuan yang datang mendukung juga terlihat menggunakan rok kebaya.

Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke arah Masjid Sunda Kelapa dan menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, ditutup jelang pengundian nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jumat (21/9/2018) sore. Puluhan massa kedua pendukung mulai memadati lokasi.KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Jalan Imam Bonjol yang mengarah ke arah Masjid Sunda Kelapa dan menuju ke Bundaran Hotel Indonesia, ditutup jelang pengundian nomor urut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jumat (21/9/2018) sore. Puluhan massa kedua pendukung mulai memadati lokasi.

Penutupan jalan tersebut membuat kepadatan kendaraan dari arah Jalan HOS Cokroaminoto.

Baca juga: Pendukung Prabowo-Sandi Diminta Pantau Pengundian Nomor Urut melalui TV

Selain penutupan di Jalan Imam Bonjol, polisi juga melakukan pengalihan arus lalu lintas menuju gedung KPU RI sebagai berikut:

1. Arus lalu lintas yang datang dari arah Bundaran HI ke arah Jalan Imam Bonjol akan dialihkan ke Jalan Agus Salim dan Jalan Pamekasan.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Agus Salim yang mengarah ke Jalan Imam Bonjol akan dialihkan ke Jalan Pamekasan.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Rasuna Said yang mengarah ke Jalan Imam Bonjol akan dialihkan ke arah Jalan Cokroaminoto.

4. Arus lalu lintas dari Jalan Cokroaminoto yang mengarah ke Jalan Imam Bonjol dialihkan ke Jalan Rasuna Said.

Polisi juga akan menyiapkan jalur masuk dan titik kumpul massa pendukung Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com