Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Kali Bekasi Menghitam dan Tercium Bau Tak Sedap

Kompas.com - 26/09/2018, 20:24 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kondisi air Kali Bekasi yang tercemar dikeluhkan warga. 

Selain warnanya yang hitam pekat, bau tak sedap juga tercium dari Kali Bekasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, warna air Kali Bekasi tampak hitam pekat dan mengeluarkan busa. 

Baca juga: Tak Hanya Kalimalang, PDAM Harap Kali Bekasi Juga Direvitalisasi

Menurut pengakuan Rudi, warga sekitar, bau tidak sedap dari Kali Bekasi sudah berlangsung lama.

Bau tersebut sangat menganggu dirinya dan warga lain.

"Baunya itu loh ganggu banget, lama-lama pusing gitu. Warnanya juga hitam banget, kotor banget pasti itu," kata Rudi kepada Kompas.com, di sekitar area Kali Bekasi, Jalan Veteran, Bekasi Selatan, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018).

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah, PDAM Terpaksa Kurangi Produkai Air Bersih

Hal senada juga diungkapkan salah seorang pengendara yang kerap melintas di Jalan Veteran samping Kali Bekasi, Andrew. 

Ia mengatakan, bau tak sedap sudah tercium sejak lama. Namun warna kali yang hitam baru dilihatnya beberapa hari. 

"Tiap saya lewat sini pasti bau, baunya nusuk gitu, ganggu banget. Apalagi kalau pas lampu merah jadi (kendaraan) harus berhenti, tidak betah ingin cepat-cepat jalan saja," ujar Andrew. 

Baca juga: 5 Fakta Terkait Kasus Pencemaran Kali Bekasi, dari Limbah Pabrik hingga Upaya Penanganan

Direktur Utama PDAM Patriot Kota Bekasi Solihat Papak mengatakan, kondisi Kali Bekasi yang tercemar bisa mengancam produksi air bersih.

Sebab, pasokan air bersih Bekasi dan Jakarta diolah dari Kali Bekasi dan Kalimalang.

"Air bakunya sudah terkena limbah. Baku mutunya sudah tidak bisa diproses, karena pencemarannya sudah sangat parah," kata Solihat.

Baca juga: TNI Minta Warga Setempat Tak Buang Sampah ke Kali Bekasi

Pihaknya berharap pemerintah pusat dan Pemprov Jawa Barat bisa ikut menangani permasalahan Kali Bekasi yang sudah tercemar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com