DONGGALA, KOMPAS.com - Nelayan di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Donggala, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala untuk sementara tidak melaut mencari ikan pasca-gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) lalu.
“Hari ini seluruh nelayan di Donggala tak ada yang melaut selama sepuluh hari ini libur atau tidak melaut," kata seorang nelayan, Sophian, di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Donggala, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Senin (8/10/2018).
Menurut dia, nelayan tidak melaut karena masih trauma akan tsunami yang melanda Kota Palu. Para nelayan khawatir akan adanya gempa susulan.
"Gelombang laut sudah mulai normal saat ini cuma memang masih pada takut saja nelayan turun laut. Kapal mah sudah ready tetapi menunggu yang masih pada trauma. Penjual ikan di sini juga belum ada yang mau beli,” kata Sophian.
Baca juga: Napi di Palu dan Donggala yang Tak Kembali ke Lapas Bakal Ditangkap
Meskipun demikian, kata dia, ada juga nelayan yang tetap mencari ikan tetapi mereka biasanya pergi ke Bontang, Balikpapan.
Jarak Donggala ke Bontang lebih kurang 654,6 kilometer dengan waktu tempuh 26 jam.
Nelayan lainnya, Maulana, mengatakan bahwa nelayan Dongggala saat ini hanya membenahi kapal-kapal yang rusak.
“Kegiatan kami saat ini ya hanya benahi kapal yang rusak, yang sudah agak bagus kapalnya tinggal pembenahan pembersihan saja,” ucap Maulana.
Maulana memperkirakan, satu pekan ke depan para nelayan sudah mulai mencari ikan di laut. Apalagi jika listrik sudah menyala dan toko-toko sudah mulai buka.
Baca juga: Barak Pengungsi Segera Dibangun di Palu, Sigi dan Donggala
Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat para nelayan sedang mencoba menarik kapal mereka yang tenggelam di dalam laut.
Ada pula yang sedang mengelap dan menguras air di kapal mereka yang ditambatkan di pelabuhan.
Aktivitas di pelabuhan tersebut belum kembali normal. Kantor-kantor di sana masih sepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.