Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Beberkan Ciri-ciri Perusak Rumah Makan Manado di Cempaka Putih

Kompas.com - 17/10/2018, 14:56 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Cempaka Putih Kompol Rosiana mengatakan, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku perusakan rumah makan Manado di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Selasa (16/10/2018).

Rosiana mengatakan, informasi mengenai ciri-ciri pelaku tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan tiga saksi.

"Ada dua orang yang melempar itu, tingginya 160-170 cm pakai jaket hijau, celana panjang, ada yang pakai kaos putih. Salah satu pelaku kurus, satunya agak gemuk, umurnya 24-25 tahun," ujar Rosiana ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/10/2018).

Baca juga: Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Perusakan Rumah Makan Manado di Cempaka Putih

Berdasarkan keterangan saksi, sebelum terjadi perusakan, ada 50 motor berjalan beriringan melintasi kawasan tersebut.

"Nah, ada salah satu warung yang buka karena baru saja menerima pesanan, order pagi. Dia keluar rumah makan. Setelah keluar dia suruh masuk, lalu dilempar batu, enggak kena dia tapi kena kulkas kaca yang ada isi es itu," kata dia. 

Ia mengatakan, pelaku langsung melarikan diri setelah melempar ke arah rumah makan.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Perusakan Rumah Makan Manado di Cempaka Putih

Polisi masih mengejar pelaku yang menyebabkan kerusakan rumah makan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Camat Cempaka Putih Andri Ferdian mengatakan, ada dua rumah makan dan satu mobil yang dirusak.

Kedua rumah makan khas Manado itu yakni Rumah makan tersebut yakni Rumah Makan Andy Watung dan Rumah Makan Bunaken. Etalase rumah makan rusak.

Dari hasil penelusuran sementara, diduga pelakunya adalah gerombolan laki-laki bermotor. Mereka bahkan sempat mengancam orang di sekitar.

Penyerangan ini viral di media sosial. Akun twitter @Aryprasetyo berkicau perusakan ini imbas penolakan tokoh agama di Manado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com