Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah 3,5 Tahun yang Tewas Setelah Terjebak di Dalam Mobil

Kompas.com - 23/10/2018, 06:13 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hati Leha remuk ketika salah satu tetangga datang ke rumahnya di RT 001 RW 017 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (20/10/2018) lalu.

"Yang sabar ya Leha, R sudah enggak ada," kata tetangga itu.

R, anak kelima Leha dari enam bersaudara, ditemukan meninggal dunia dalam mobil milik Afandi yang diparkir tak jauh dari rumah Leha.

Hampir 24 jam sebelumnya, Leha bersama anggota keluarga dan tetangganya sibuk mencari bocah berusia 3,5 tahun itu. Dia terakhir kali terlihat sehari sebelumnya.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian dalam Tewasnya Bocah yang Terjebak di Mobil

Seorang teman R mengatakan, R terlihat sedang menonton ondel-ondel setelah pergi meninggalkan rumahnya sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah itu, keberadaan R tidak diketahui.

Segala upaya dilakukan Leha untuk mencari bocah itu. Pesan berantai disebar lewat sejumlah kanal media sosial.

Pencarian juga dilakukan ke rusun-rusun terdekat hingga kawasan Kota Tua dan Senen.

"Saya khawatirnya anak saya diculik, kan lagi zamannya anak diculik diambil organ tubuhnya," ujar Leha kepada Kompas.com, Senin kemarin.

Leha sangat terkejut begitu mengetahui anaknya terjebak di dalam mobil sedan yang diparkir sekitar 200 meter dari rumahnya. Meski tergolong anak yang cerdas dan gesit, Leha tidak menyangka R bisa pergi sejauh itu seorang diri.

"Dia gak pernah berani pergi jauh sendiri, paling anak saya cuma sampai depan masjid habis itu balik lagi minta uang jajan," kata Leha.

Kehabisan Oksigen

Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim mengatakan, tidak ada bekas kekerasan yang dialami R. Anak itu diduga meninggal akibat kehabisan oksigen.

Bocah tersebut diduga tak sengaja terkunci di dalam mobil milik Afandi yang pada saat itu bisa dibuka R karena kondisinya tidak terkunci.

"Tewasnya karena kepanasan, akhirnya kehabisan oksigen. Anak itu masuk sendiri ke mobil lalu kepencet pintu otomatisnya. Akibatnya, mobil terkunci dan korban tidak bisa keluar," ujar Mustakim.

Ia menyebut R juga sempat berupaya memecahkan kaca dengan menggunakan spion, tetapi hasilnya nihil.

Baca juga: Sebelum Tewas di Dalam Mobil, Bocah R Berupaya Pecahkan Kaca

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com