BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten eBekasi Adeng Hudaya mengatakan, pihaknya menurunkan sejumlah personil untuk membantu mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
Adeng mengatakan, bantuan evakuasi sudah dilakukan sejak Senin (29/10/2018). Selain personel, bantuan logistik juga dikirimkan untuk membantu proses evakuasi.
"Kita gabungan Pemda, ada beberapa ambulans, perawat dan beberapa dokter. Dari kita itu, kita mengirimkan tiga unit perahu, satu unit tenda, dan enam personel terlatih BPBD, dan 25 kantong mayat," kata Adeng saat dikonfirmasi, Selasa (30/10/2018).
Adeng menambahkan, pihaknya akan siap menyediakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan Basarnas terkait alat-alat yang diperlukan untuk evakuasi kurang.
Baca juga: Sudah Ada 48 Kantong Jenazah Korban Lion Air dan 8 Kantong Properti di RS Polri
"Kita akan ikuti arahan Basarnas untuk wilayah penyisiran. Itu kewenangan Basarnas, kita hanya back up saja. Kita stand by manakala ketika kekurangan alat kita drop (alat itu)," pungkas Adeng.
Diketahui, pencarian korban kecelakaan pesawat Lion air JT 610 dilakukan dengan menggunakan sekitar 30 kapal dari TNI, Polri, Basarnas, dan lainnya.
Hingga Selasa ini, tim pencari telah mengirimkan 37 kantong jenazah ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan identifikasi korban.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.