Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecupan Terakhir Korban JT 610 untuk Anaknya Sebelum ke Pangkal Pinang

Kompas.com - 02/11/2018, 12:48 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Eddy Wirawan, suami dari Yul Silvianti, mengaku lemas ketika mendengar kabar, istrinya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Di kediamannya di Jalan KH Mohammad Dahlan RT 06 RW 05, Beji, Kukusan, Depok, Jawa Barat tidak terlihat bendera kuning. Tenda-tenda pun tidak di pasang di halaman rumahnya, menandakan harapan masih ada kabar baik yang ia dapatkan tentang kondisi istrinya.

Baca juga: 37 Keluarga Korban Lion Air JT 610 Belum Serahkan Sampel DNA

Selama ini, Yul bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pangkal Pinang sebagai auditor sejak tahun 2016.

Rutinitas tiga tahun pulang pergi Depok-Pangkal Pinang membuatnya meninggalkan kedua anaknya di rumahnya di Beji Depok yang sekaligus menambah kerinduan terhadap buah hatinya.

Kerinduannya itu ia lepaskan seminggu sekali untuk berkumpul dengan suami dan dua anaknya.

“Seminggu sekali dia pulang luangkan waktu untuk kumpul keluarga, kami jalan-jalan berempat,” ucap Eddy.

Baca juga: Bantu Identifikasi Korban Lion Air JT 610, Kemenhub Kirim Dokter Gigi ke RS Polri

Yul juga selalu rutin mengajak anak-anaknya untuk berenang di kolam renang yang berada di dekat rumahnya.

“Kalau renang mah dia enggak pernah absen tiap minggunya. Dia selalu ajak anak-anak renang,” kenang Eddy.

Satu keinginan Yul yang Eddy ketahui ialah dapat berkumpul bersama keluarganya setiap hari, yang tidak dapat dilakukan sejak bertugas di Pangkal Pinang.

Baca juga: Keluarga Korban Lion Air PK-LQP Terus Datangi Posko di Ibis Cawang

Eddy mengatakan, Yul juga ingin melanjutkan kuliah S3 di Universitas Indonesia tahun depan supaya dapat sekaligus mengurus dua buah hati dan suaminya.

“Rencananya dia ingin meneruskan kuliah di UI jadi bisa dekat rumah dan dekat dengan keluarga. Itu sih yang pernah dia ucapkan," kenangnya.

Sebelum menuju kembali ke Pangkal Pinang, Yul terbiasa mencium kening kedua anaknya, Raissa (10) dan Yudistira (3) yang biasanya masih tidur.

“Sebelum berangkat ke Pangkal Pinang ia cium kening anaknya untuk pamit sama anak-anaknya yang lagi tidur,” ucap Eddy.

Baca juga: 20 Psikolog Bantu Keluarga Korban Lion Air JT 610

Namun, ia tak menyangka ciuman sang istri untuk anak-anaknya kala itu jadi tanda pamit terakhir karena sampai saat ini belum ada kepastian mengenai kabar istrinya.

“Update terakhir itu foto istri saya sudah ditemukan oleh tim Basarnas di permukaan laut kala itu, hanya belum dapat kepastian jelas keadaannya gimana,” ucap Eddy.

Pihaknya pun telah memberikan hasil tes DNA, sikat gigi, dan beberapa persyaratan identifikasi lainnya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

“Saya sudah memberikan semua persyaratannya ke RS Polri, tinggal menunggu saja, karena prosesnya kan memang membutuhkan waktu lama ya, tidak satu dua hari selesai, jadi memang harus bersabar,” ucap Eddy.

Eddy mengatakan, apa pun kabar yang didapat dari RS Polri, ia sudah ikhlas.

“Saya sudah ikhlas, semoga tim tidak ada kesulitan saat identifikasi istri saya,” ucap Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com