Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Ini Rapor Merah Dinas Sumber Daya Air, Selalu Begini...

Kompas.com - 06/11/2018, 09:28 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta mengkritisi realisasi anggaran Dinas Sumber Daya (SDA) DKI Jakarta. Sebab, dari 11 bulan pemerintah berjalan, penyerapan anggaran baru 27,9 persen.

Mata anggaran dengan penyerapan terendah yakni pembebasan lahan.

Dari Rp 1,8 triliun yang dianggarkan di 2018 untuk pembebasan lahan, baru 20 persen yang terserap.

Baca juga: Jelang 2019, Serapan Anggaran Kementerian PUPR Baru 63 Persen

"Ini rapor merah SDA, selalu kayak begini, sudah berapa tahun ini karena masalah pembebasan lahan. Begitu banyak uang yang kita taruh di pembebasan lahan, tetapi tidak ada yang cair sedikit pun,” kata Ketua Komisi D DPRD DKI Iman Satria usai rapat koordinasi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).

Padahal, Jakarta sudah memasuki musim penghujan. Iman menilai antisipasi banjir belum maksimal.

Beberapa kali sungai mengalami pendangkalan, termasuk penyempitan trase. Sementara pembebasan lahan yang dilakukan belum berjalan maksimal, beberapa kali masih alami penyempitan.

Baca juga: Serapan Anggaran Tahun Ini Dinilai Jadi Pembuktian Pertama Anies sebagai Gubernur

Iman mengatakan, Komisi D bakal menyelidiki Unit Pelayanan Tanah (UPT) milik Dinas Sumber Daya Air terkait rendahnya serapan pembebasan lahan.

Iman mengingatkan Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengganti kepala UPT jika serapan terus rendah.

“Harus berani mengambil keputusan. Kalau perlu ganti kepala UPT-nya," ujar dia. 

Baca juga: DPRD Minta Pemprov DKI Bikin Tim Khusus Pantau Serapan Anggaran

Menanggapi hal ini, Asisten Pembangunan DKI Jakarta Yusmada Faizal mengaku sudah mendesak Dinas Sumber Daya Air mempercepat kerjanya.

Ini untuk memastikan anggaran terserap dan sisanya tak besar.

“Suka tidak suka harus dipercepat, harus digas jangan injek rem terus,” kata Yusmada.

Yusmada mengakui pembebasan lahan merupakan masalah klasik yang selalu terjadi akhir tahun.

Baca juga: Sekda DKI Sebut Pendamping RW Tingkatkan Serapan Anggaran

Ia menyarankan Dinas SDA mempercepat pembayaran. Ia pun menekankan agar selalu aktif berkomunikasi secara internal.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memperingatkan jangan sampai sisa lebih penggunaan anggaran membengkak karena rendahnya penyerapan SDA. 

“Ini catatan saya. Lihat saja saat rapat banggar nanti,” kata Prasetio. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com