Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Minta Pemprov DKI Bikin Tim Khusus Pantau Serapan Anggaran

Kompas.com - 02/10/2018, 20:25 WIB
Jessi Carina,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim pemantau serapan anggaran.

Tim ini harus memastikan serapan anggaran 2018 maksimal jelang akhir tahun.

"Ini harus segera dibentuk gugus tugas untuk memantau tingkat penyerapan masing-masing SKPD agar bisa maksimal menggunakan sisa 3 bulan terakhirnya ini," ujar Triwisaksana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Baca juga: Banyak SKPD Dipimpin Plt, Ketua DPRD DKI Bilang Bisa Pengaruhi Serapan Anggaran

Menurut dia, tim pengawas membuat penyerapan anggaran Pemprov DKI akan lebih maksimal.

Tim ini akan mengevaluasi satu per satu SKPD yang lambat mengeksekusi kegiatan dan mendeteksi kegiatan yang sudah dieksekusi, tetapi belum dibayar.

Pria yang akrab disapa Sani itu mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menetapkan kepala definitif untuk Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI.

Baca juga: Sekda DKI Sebut Pendamping RW Tingkatkan Serapan Anggaran

Oleh karena itu, seharusnya BPPBJ sudah bisa aktif memanggil SKPD yang belum melakukan lelang.

"Tinggal gugus tugasnya tuh yang melaksanakan pemantauan terhadap SKPD yang sudah mengadakan pengadaan tadi. Dia harus memantau, mendorong, dan mencari solusi kalau ada kendala," kata dia.

Ia mengatakan, penyerapan anggaran yang tinggi penting bagi Pemprov DKI tahun ini. Sebab ini merupakan tahun pertama penyerapan anggaran murni bagi Anies. 

Baca juga: Menteri Basuki Minta Serapan Anggaran Merata hingga Akhir Tahun

"Ini kan pembuktian pertama Pak Anies sebagai gubernur 1 tahun penuh untuk menyerap anggaran dalam APBD," ujar Triwisaksana.

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah juga sedang mengevaluasi hasil serapan anggaran SKPD.

Sebab pada triwulan terakhir tahun anggaran ini, serapan anggaran secara keseluruhan baru mencapai 48 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com