Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggulangi Banjir di Pondok Gede, Pemkot Bekasi Bangun Polder Air

Kompas.com - 07/11/2018, 22:29 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan membangun polder di daerah Kempo, Pondok Gede, Kota Bekasi guna menanggulangi banjir yang kerap melanda daerah tersebut.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pembangunan polder Kempo tersebut kini masuk tahap pembebasan lahan.

"Iya bisa menanggulangi banjir di sekitar Jatibening itu loh, perumahan-perumahan di sana nanti genangan-genangannya bisa kita tampung di sana," kata Tri saat ditemui di Kantor Wali Kota Bekasi, Rabu (7/11/2018).

Baca juga: Dapat Dana Hibah dari DKI, 2 Flyover di Bekasi Bisa Rampung Tepat Waktu

Adapun polder merupakan sebidang lahan yang dikelilingi tanggul buatan.

Polder berfungsi menyedot air dari jalan dan dialirkan ke polder tersebut sebagai penampung air.

Setelah pembebasan lahan, pembangunan polder Kempo akan dilakukan bertahap dan diharapkan selesai tidak sampai lima tahun.

"Anggaran ya bisa untuk pembebasan lahan dengan bangunan bisa Rp 40 sampai Rp 50 miliar lah," ujar Tri.

Menurut Tri, untuk meminimalkan dan menanggulangi banjir di Kota Bekasi, harus dibangun banyak polder air, tandon, dan long storage (saluran air).

"Saluran itu kita buat turun ke bawah kemudian itu menjadi satu tampungan air sepanjang sungai yang kita miliki," ucap Tri.

Di Kota Bekasi, ada 13 polder yang tersebar di beberapa kelurahan.

Beberapa di antaranya ada di Perumahan Ikip, Aren Jaya, Pengasinan, Perumahan Pulo Permata Sari, dan perumahan Fajar.

Baca juga: Warga di Pinggir Kali Bekasi Diimbau Waspada Banjir Kiriman

Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Eddy Sukamto mengatakan, banjir di Pondok Gede kerap terjadi juga karena melimpahnya air kiriman Kali Bekasi akibat intensitas hujan yang tinggi.

"Kalau intensitas hujannya deras kemudian kirimannya juga besar ya bisa sampai 1 meter lebih," kata Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com