Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semrawut, PKL Berjualan di Badan Jalan Raya Senen

Kompas.com - 20/11/2018, 18:11 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Senen memenuhi trotoar dan setengah badan jalan, di Jalan Raya Senen, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018) sore.

Sejumlah PKL memakai badan jalan hingga mengakibatkan arus lalu lintas mengarah Jalan Kramat menjadi padat dan macet. 

Para PKL menjajakan pakaian, celana, kaca mata, topi, dan dagangan lainnya dengan harga miring.

Baca juga: Jelang Asian Games, Omzet Pedagang Bendera di Pasar Senen Naik 50 Persen

Barang dagangan seperti pakaian digantung di pagar besi Pasar Senen. Ada pula yang menggelar dagangannya di badan jalan.

Biasanya pakaian yang ditumpuk adalah pakaian yang harganya paling murah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pakaian dijual Rp 10.000, celana Rp 35.000, ada pula yang dijual Rp 1.000.

Baca juga: Beli Atribut Polisi di Pasar Senen Harus Tunjukkan Kartu Tanda Anggota

Seorang pedagang pakaian, Tono (37) mengatakan, para PKL yang berjualan di badan jalan sebelumnya berdagang di Blok II Pasar Senen.

Namun, pada Januari 2017, Blok I dan II Pasar Senen kebakaran sehingga mereka memutuskan berdagang di badan jalan lantaran gedung sedang diperbaiki.

"Dulu mah jualannya di dalam, tetapi kan gedungnya sedang dibongkar pascakebakaran, ya sudah kami pindah ke jalan," ucap Tono, Selasa.

Baca juga: Seragam TNI atau Polri Mudah Ditemukan di Pasar Senen

Pedagang lainnya, Lina memilih berjualan di trotoar karena biaya sewa kios di pasar terlalu mahal. 

"Sebulan itu sewanya Rp 3.500.000. Kalau kami jualan di sini mah cuma bayar uang kebersihan, paling mahal Rp 10.000," ujar Lina.

Seorang pembeli, Barli, mengaku lebih senang belanja di luar pasar ketimbang dalam pasar. Sebab, ia tidak perlu memarkirkan kendaraannya dan lebih efisien. 

Baca juga: Atribut Polisi Gadungan JLNT Casablanca Dibeli di Pasar Senen

"Saya beli di sini memang karena harganya terjangkau, terus kebetulan dekat jalan raya jadinya bisa sekalian lewat pas pulang kerja, beli deh. Kalau beli di dalam sepi dan lebih mahal juga," kata Barli. 

Kendaraan yang melintasi Jalan Raya Senen atau tepatnya di bawah flyover Senen juga banyak yang tidak mematuhi aturan lalu lintas.

Sejumlah pengendara motor nekat melawan arah. Para pengendara harus berbagi jalan dengan para PKL dan pejalan kaki.

Baca juga: Musim Mudik, Ladang Rezeki Porter Stasiun Pasar Senen

Terlihat pula ada parkiran motor yang berada di badan jalan.

Beberapa petugas Satpol PP terlihat berjaga di sekitar lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com