Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Alat Berat, Kali di Jalan Unisma Bekasi yang Penuh Sampah Belum Dikeruk

Kompas.com - 09/12/2018, 17:57 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, ditundanya pengerukan sampah dan eceng gondok pada Kali di Jalan Unisma, Bekasi Timur disebabkan terkendala alat berat.

Seharusnya, kali dijadwalkan dikeruk pada hari ini Minggu (9/12/2018).

Tri mengatakan, saat ini alat berat yang akan digunakan untuk mengeruk ali tersebut masih dipakai. Oleh karena itu, dia memastikan dalam waktu dekat kali itu segera dikeruk agar aliran air kembali lancar.

"Harusnya jadwalnya hari minggu ini, tapi karena alat itu belum selesai di Bekasi Barat, ya kemudian mudah-mudahan Selasa (11/12/2018) atau Rabu (12/12/2018) kita angkat sampah-sampaj yang ada," kata Tri kepada Kompas.com.

Tri menjelaskan, pengangkatan sampah, lumpur, dan eceng gondok pada kali itu harus menggunakan alat berat. Sebab kedalaman kali yang mencapai 13 meter tidak memungkinkan pengangkatan sampah dilakukan secara manual.

Baca juga: Dipenuhi Sampah dan Berbusa, Begini Kondisi Kali di Jalan Unisma Bekasi

"Kedalamannya cukup tinggi ya 13 meter sehingga tidak bisa dilakukan secara manual. Itu harus menggunakan (alat berat) yang long arm menggunakan belalai yang panjang," ujar Tri.

Tri pun mengimbau kepada warga kota Bekasi agar tidak membuang sampah sembarangan termasuk kedalam saluran air atau kali. Sebab sampah yang berada dalam kali bisa menimbulkan genangan hingga banjir di kawasan pemukiman warga atau jalan protokol.

Sebelumnya diberitakan, Kali di Jalan Unisma, tepatnya di samping Universitas Islam 45 (UNISMA) tampaak kumuh dan dipenuhi sampah, Rabu (5/12/2018).

Baca juga: Volume Sampah di Kali Jalan Unisma Bekasi Capai 5 Ton, Pemkot Akan Kerahkan Alat Berat

Pantauan Kompas.com, sampah plastik hingga limbah rumah tangga menutupi kali. Terdapat juga tanaman eceng gondok dan endapan lumpur yang membuat aliran air kali tersendat.

Aroma tak sedap kerap tercium ketika melintas dekat kali tersebut. Air kali nampak keruh dan menimbulkan busa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com