Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Modus Operandi Penipu DP Rumah Murah di Tangsel

Kompas.com - 13/12/2018, 19:29 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tersangka kasus penipuan berkedok down payment (DP) atau uang muka rumah murah, John Sumanti, menawarkan rumah kepada para korbannya seharga Rp 130 juta hingga Rp 160 juta.

Dua lokasi rumah yang ditawarkan berada di Desa Curug, Kabupaten Bogor yang bernama Bumi Berlian Asri dan lokasi kedua berada di Desa Cidokom, Kabupaten Bogor dengan nama Bumi Berlian Serpong. Namun, kedua lokasi rumah tersebut bukan milik John Sumanti, melainkan milik pengembang properti lain yang tidak memiliki hubungan dengan John.

"Modus operandi (pelaku) dengan memasarkan rumah bersubsidi seharga Rp 130 juta-Rp 160 juta dengan luasan tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 90 meter persegi," ujar Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Ferdy Irawan di Mapolres Tangsel, Kamis (13/12/2018).

Ferdy mengatakan, John membuka kantor pemasaran di Perumahan Villa Dago Blok A Nomor 187, Pamulang, Tangsel. Di sana, dia meyakinkan calon korban bahwa bisa menyediakan rumah bersubsidi dengan uang muka murah.

Baca juga: Korban Penipuan Bermodus Rumah DP Murah di Tangsel Jadi 171 Orang

John juga menjanjikan setelah uang muka dibayarkan, korban bisa melaksanakan wawancara akad kredit dengan pihak Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah Cabang Bogor atau BTN Cabang Pamulang.

Korban diminta wajib menyetor booking fee sebesar Rp 5 juta dan membayar uang muka sebesar Rp 20 juta-Rp 30 juta. Korban pun dijanjikan untuk diwawancarai pihak BTN dalam jangka waktu tiga bulan setelah pembayaran.

Para korban yang tertarik akhirnya mentransfer sejumlah uang yang diminta. Namun, setelah uang diberikan, wawancara tidak pernah dilakukan.

Ferdy mengatakan, para korban menanyakan kepada kedua bank yang sudah dijanjikan. Namun, pihak bank menyatakan bahwa para korban tidak pernah terdaftar sebagai orang yang mengajukan permohonan kredit rumah.

Para korban kemudian berupaya mendatangi kantor pemasaran John di Pamulang. Namun, kantor yang berada di kompleks perumahan itu telah tutup.

Para korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Tangsel. Dari sejumlah rangkaian penyelidikan, polisi menangkap John yang lari ke Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (8/12/2018) lalu.

Baca juga: Tersangka Penipuan DP Murah Jadikan Rumah Tingkat sebagai Kantor Pemasaran

"Tersangka disangkakan pasal penipuan dan atau penggelapan. Soal aset, sementara kami masih telusuri. Sementara waktu ditangkap, tidak ada barang-barang berharga di tangan pelaku. Tapi, kami akan telusuri, apakah ada aset yang disembunyikan," ujar Ferdy.

Hingga saat ini, sudah ada 171 masyarakat yang mengaku sebagai korban penipuan yang dilakukan oleh John.

Saat menipu korbannya, John mengaku sebagai Direktur PT Citra Cakrawala Kinasa. Termakan bujuk rayu serta gaya John yang meyakinkan, para korban tergiur untuk membeli rumah dengan DP murah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com