Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pitbull yang Gigit Satpam di Sawah Besar Tak Ada Rabies

Kompas.com - 18/12/2018, 13:43 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebut pihaknya belum menemukan gejala penyakit rabies pada anjing jenis pitbull yang menyerang seorang satpam bernama Herman di Sawah Besar, Kamis (13/12/2018) lalu.

Hal itu diketahui setelah petugas melakukan observasi terhadap anjing tersebut sejak Kamis hingga Selasa (18/12/2018).

"Kami melakukan observasi, apakah dia itu terkena penyakit rabies dengan mengamati gelajanya. Namun, sampai hari ini hasil dari observasi itu tidak menunjukkan gejala-gejala. Anjing dalam kondisi sehat, mau makan dan tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit," ujar Kepala UPT Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas KPKP DKI Jakarta Renova saat dihubungi Kompas.com.

Renova mengatakan, observasi akan dilanjutkan hingga 26 Desember. Sesuai aturan, observasi dilakukan selama 14 hari untuk memastikan bahwa anjing tersebut bebas dari penyakit.

Baca juga: Anjing Pitbull yang Serang Satpam di Sawah Besar Dikarantina

Setelah dipastikan pitbull tersebut bebas dari rabies, maka anjing itu akan diserahkan ke pemiliknya.

"Kenapa 14 hari, karena masa inkubasi penyakitnya itu 14 hari. Penyakit itu masa inkubasi virus untuk menunjukan gejalanya yang jelas itu 14 hari," ujar Renova.

"Kalau misalnya tidak ada (rabies), nanti kami akan berikan pada pemiliknya. Tapi, sebelumnya belum divaksin, kami vaksin dulu. Pemilik harus buat surat pernyataan bahwa dia itu bisa memelihara anjing pitbull dengan baik," lanjut Renova.

Diberitakan sebelumnya, Herman, seorang satpam di perumahan kawasan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat mengalami luka cukup parah akibat serangan anjing jenis pitbull milik seorang warga pada Kamis pagi.

Kapolsek Sawah Besar Kompol Mirzal Maulana mengatakan, pemilik anjing tak terima atas teguran itu dan meminta anjing tersebut menyerang satpam.

Sekretaris Garda Satwa Indonesia Anisa Ratna Kurnia mengatakan, sebelum penyerangan terhadap satpam ini terjadi, warga kerap kali memperingatkan pemilik yang sama untuk menjaga anjingnya dengan baik.

Baca juga: Seorang Satpam Diserang Pitbull, Diduga atas Perintah Pemiliknya

Pemilik anjing itu disebut kerap membawa hewan peliharaannya berjalan-jalan tanpa mengaitkan tali di leher peliharaannya.

Keluarga korban akhirnya memutuskan tidak melaporkan kejadian ini kepada polisi dan memilih berdamai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com