Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bubarkan Dua Ormas yang Tutup Jembatan Pitara Depok

Kompas.com - 25/12/2018, 21:18 WIB
Rima Wahyuningrum,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tim Jaguar (penjaga gangguan anti kerusuhan) Polresta Depok membubarkan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) yang menutup Jembatan Pitara, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Selasa (25/12/2018).

Saat dibubarkan, masing-masing lima oknum ormas berjaga di sisi jembatan yang berbeda. Oknum FBR berjaga ke arah Kota Depok, sementara oknum PP berjaga ke arah Citayam.

"Saya pengin tindak keras kalau mereka ngotot (jembatan) ditutup. Tapi begitu dikasih tahu (jembatan bisa dibuka lagi), satu sisi (dijaga) oknum ormas FBR, satu sisi jembatan lainnya (dijaga) oknum ormasnya PP," kata Kepala Tim Jaguar Iptu Winam Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam.

Pihaknya mendapatkan laporan warga adanya penutupan jembatan setelah diresmikan oleh Wali Kota Depok Idris Abdul Somad pada 21 Desember 2018.

Penutupan jembatan dilakukan sejak 23 Desember 2018 oleh kedua ormas dengan memasang kayu-kayu penutup jalan. Jembatan baru bisa dilintasi sepeda motor pada 24 Desember, sedangkan mobil belum boleh.

Baca juga: Baru 21 Persen dari Target 29.000 Anak yang Punya KIA di Depok

Menurut Iptu Winam Agus, pembubaran dua ormas yang menutup jembatan tersebut disaksikan langsung oleh masyarakat setempat. 

"Pertama kita datang, mereka langsung lari terbirit-birit yang FBR. Kita kejar, kita cari tapi udah enggak ada. Tapi yang PP itu tetap di sana, PP banyak di situ tapi ada yang enggak berseragam. (Selain itu) berikut sopir-sopir dan masyarakat juga melihat langsung, masyarakat juga langsung mengucapkan terima kasih sama kita," terangnya.

Iptu Winam Agus mengatakan, akibat penutupan jembatan masyarakat sekitar harus berputar ke jalan tikus yang ada di sisi lain. Namun, jalur tersebut tidak aman dan menyebabkan sejumlah kendaraan mengalami kecelakaan.

"Banyak yang kecelakaan dan nyemplung kali, karena jalur alternatif untuk melewati jembatan yang ditutup itu udah rusak (dan) sempit," katanya.

Setelah membubarkan kedua ormas, polisi tidak mengamankan satu pun anggota ormas. Mereka hanya memberikan teguran dan berhasil membuka jembatan untuk akses warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com