BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi Karsono mengatakan, ada sejumlah titik di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Bekasi yang rawan longsor.
"Yang harus diwaspadai itu daerah sepanjang aliran sungai (Kali Bekasi) dari Bojong Menteng sampe pintu air. Kelurahan Bojong Rawalumbu, Bojong Menteng, Sepanjang Jaya, Marga Jaya, Margahayu," kata Karsono, Rabu (2/1/2019).
Menurut dia, titik-titik itu rawan longsor karena curah hujan yang tinggi serta bantaran sungai yang belum ditanggul secara permanen.
Selasa lalu, tanah longsor terjadi di bantaran Kali Bekasi, tepatnya di RT 05 RW 04, Kelurahan Sepanjang Jaya, Rawalumbu, Kota Bekasi. Pada hari yang sama, longsor juga terjadi di perumahan Kemang Pratama, Jalan Express Raya, Rawalumbu yang menyebabkan perbaikan tanggul Kali Bekasi di daerah itu terhambat.
Baca juga: Pemkot Bekasi Minta Pemerintah Pusat Bangun Tanggul di Kali Bekasi
Longsor tersebut menambah kerusakan tanggul menjadi sepanjang 200 meter.
Tanggul yang sebelumnya amblas dan terancam jebol itu sedang diperbaiki Kementerian PUPR sejak 30 November 2018 dan dijadwalkan selesai pada minggu ini. Namun, karena longsor baru di samping proyek tersebut. Perbaikan tanggul pun terhambat.
Kontraktor proyek tanggul Kemang Pratama Dedy Efriadi menduga, longsor baru itu disebabkan tanah yang labil.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan, pihaknya telah meminta pemerintah pusat membuat tanggul untuk mencegah longsor di sepanjang Kali Bekasi, terutama wilayah Sepanjang Jaya, yang belum ditanggul permanen.
Permintaan itu disampaikan menyusul longsor yang terjadi di RT 005 RW 004, Kelurahan Sepanjang Jaya, Rawalumbu, pada Selasa lalu.
"Kami akan ajukan pembangunan tanggul minimal dengan batu beronjong atau batu kali yang diikat pakai kawat untuk penanganannya. Teknisnya jadi itu untuk penanggulangan jangan sampai tergerus air," kata Arief, Rabu kemarin.
Baca juga: Waspada, Ini Titik Rawan Longsor di Sepanjang Aliran Kali Bekasi
Pemasangan batu beronjong tersebut merupakan penanganan sementara untuk mencegah longsor susulan. Seharusnya, penanganan dilakukan dengan membangun tanggul permanen.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah mengatakan, pihaknya tetap melanjutkan proyek perbaikan tanggul Kali Bekasi di Perumahan Kemang Pratama.
Bambang mengatakan, pihaknya sedang memperbaiki tanggul yang sebelumnya miring dan rusak sepanjang 130 meter.
Soal tambahan tanggul yang miring atau rusak sepanjang 100 meter, pihaknya akan mendiskusikan hal itu terlebih dahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.