Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Cawagub DKI dari PKS Dinilai Tak Dikenal dan Tak Punya "Track Record"

Kompas.com - 09/01/2019, 10:04 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menunjuk tiga kadernya sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Mereka adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto, dan Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Abdurrahman Suhaimi.

Tiga kandidat wagub itu akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test yang digelar dua partai politik pengusung, yakni PKS dan Gerindra. Dua kandidat yang lolos fit and proper test bakal diajukan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Tak Kenal, Fraksi Nasdem Ogah Pilih Cawagub DKI dari PKS

Anies kemudian akan menyerahkan dua nama itu ke DPRD DKI Jakarta. DPRD lalu akan memilih salah satu dari mereka melalui mekanisme pemungutan suara dalam rapat paripurna.

Tak punya track record 

Fraksi Hanura dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD DKI Jakarta menilai, tiga kandidat itu tak punya kemampuan dan rekam jejak yang cukup untuk memimpin Ibu Kota.

Karena itu, Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Mohamad Ongen Sangaji mengatakan, pihaknya bakal menolak tiga kandidat wagub yang saat ini diajukan PKS. Ongen menilai, ketiganya belum teruji dan tak paham masalah Jakarta.

"Masak, kami disuruh memilih orang yang memiliki track record-nya tak jelas. Ingat, DKI memiliki APBD besar. Kalau salah bisa bahaya. Jangan samakan DKI dengan provinsi lain atau kelas wali kota. Permasalahannya beda," kata Ongen, Senin (7/1/2019) lalu.

Baca juga: Golkar Bisa Saja Tolak Cawagub DKI dari PKS, jika...

Ketua Fraksi PKB Hasbiallah Ilyas menyampaikan hal serupa. Dia mengatakan, Fraksi PKB sama sekali tidak mengetahui rekam jejak tiga kandidat yang diusulkan PKS.

"Kami benar-benar enggak tahu, bagaimana mau ngomong track record," ucap Hasbiallah.

Hanura dan PKB meminta PKS dan Gerindra DKI kembali duduk bersama untuk memilih kandidat wagub yang lain.

Tak dikenal

Sementara Fraksi PDI-P, Golkar, Nasdem, dan PPP DPRD DKI Jakarta menyatakan tidak mengenal kandidat wagub DKI yang diajukan PKS. Mereka hanya mengenal Suhaimi yang merupakan anggota DPRD DKI Jakarta.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan, fraksinya cenderung tidak akan memilih calon-calon yang tidak dikenal dan diketahui rekam jejaknya.

"Kalau kami enggak kenal, masak kami pilih, kan jadi aneh. Bisa jadi (tidak memilih), masak memilih yang tidak dikenal," ujar Bestari, Selasa kemarin.

Fraksi Nasdem saat ini masih menunggu keputusan resmi PKS dan Gerindra. Fraksi Nasdem nantinya tidak ingin salah memilih wagub.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com