JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, membangun transportasi umum di Jakarta lebih penting dibandingkan dengan proyek jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Anies menyampaikan hal itu saat ditanya soal target realisasi proyek ERP di Jakarta.
"Kita lebih penting membangun transportasi umumnya daripada ERP-nya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).
Baca juga: Telkom Dukung Digitalisasi Pegadaian dan Semen Baturaja melalui Implementasi ERP-SAP
Anies menyampaikan, transportasi umum menjadi inti kebijakan soal transportasi di Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memperbanyak angkutan massal.
"Yang lebih penting itu adalah membuat transportasi umum lebih banyak karena di situlah sebenarnya inti dari kebijakan kita," kata Anies.
Baca juga: Perpanjangan Ganjil-Genap, Mempertanyakan Keseriusan ERP
Soal ERP, Anies menyebut kelanjutan proses lelangnya masih menunggu pendapat hukum dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Anies meminta pendapat hukum Kejati karena menilai proses lelang ERP tidak dijalankan dengan disiplin.
"Nanti kita lihat dengan panitia, tetapi memang kita lagi nunggu fatwa dari Kejaksaan soal prosesnya," ucapnya.
Baca juga: Sistem ERP Akan Dibagi Tiga Ring
Sebelumnya, Anies menyampaikan, bus rapid transit (BRT) atau jaringan transjakarta dalam koridor baru menjangkau 23 persen wilayah di DKI Jakarta.
Anies menyebut pihaknya harus memperluas jangkauan itu.
Dalam rencana induk transportasi, ditargetkan jaringan bus bisa menjangkau hingga 90 persen warga. Pemprov DKI juga bakal menambah jumlah bus.
Baca juga: BPTJ Usul Ganjil-Genap Diperpanjang Sampai Ada ERP
"Januari ini nanti MRT dan BRT itu akan memunculkan rencana pengintegrasiannya dan perluasan jangkauan. Karena saat ini baru 20 persen lebih warga DKI dan wilayahnya, kalau enggak salah 23 persen, yang terjangkau dengan BRT ini," kata Anies, Rabu (9/1/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.